ĦADĨTS AL-IFKI DAN HOAX (Studi Ma’anil Hadis)

RAODATUL JANNAH, NIM 15550017 (2020) ĦADĨTS AL-IFKI DAN HOAX (Studi Ma’anil Hadis). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ĦADĨTS AL-IFKI DAN HOAX (Studi Ma’anil Hadis))
15550017_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (ĦADĨTS AL-IFKI DAN HOAX (Studi Ma’anil Hadis))
15550017_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Hoax sering diidentikkan dengan berita atau informasi palsu yang berisi tentang provokasi atau “ujaran kebencian” dengan tujuan menimbulkan kepanikan terhadap orang-orang. Hal ini didukung dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang memungkinkan setiap orang mengakses dan menyebarkan informasi dengan mudah dan cepat. Hoax sendiri bukanlah hal yang baru. Penyebaran hoax (baca: berita bohong) sudah terjadi bahkan sejak zaman Rasulullah saw. Peristiwa itu dikenal dengan ẖadîts al-ifki yaitu peristiwa dituduhnya ‘Âisyah ra berselingkuh dengan sahabat Shafwan bin Mu’aththal. Sehingga dalam konteks sekarang perlu adannya kajian mengenai hadis tentang hoax. Dari argumen tersebut dirumuskan dua rumusan masalah, yaitu: pertama, bagaimana pemahaman terhadap hadis al-ifki? Kedua, bagaimana relevansi hadis al-ifki terhadap isu-isu hoax dewasa ini? Penelitian ẖadîts al-ifki dikaji dari perspektif hoax. Unsur-unsur dalam hoax selanjutnya akan diidentifikasi untuk kemudian diaplikasikan ke dalam ẖadîts al-ifki. Penelitian ini fokus pada kajian ma’anil hadis dengan menggunakan metode pemahaman hadis oleh M. Syuhudi Ismail untuk mendapatkan interpretasi yang tepat terhadap teks hadis. Sumber primer penelitian ini merujuk pada kutub at-tis’ah dengan menggunakan aplikasi mausu’ah al-ẖadîts al-syarîf dan ditemukan ada tujuh hadis. Melalui kritik sanad hadis disimpulkan bahwa ẖadîts al-ifki berstatus shahih. Sedangkan sumber sekundernya merujuk pada buku-buku, atau jurnal yang membahas tentang hoax. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan pemahaman terhadap ẖadîts al-ifki adalah semua kebohongan dalam hal yang buruk, misal berbohong tentang Allah atau menuduh seseorang. Berbeda dengan kata كَذِ ب yang mencakup semua kebohongan baik dalam hal yang buruk ataupun tidak. Hasil analisis sikap Rasulullah menghadapi ẖadîts al-ifki dijadikan sebagai dasar dalam menentukan sikap menghadapi berita dewasa ini yang semakin kompleks. Untuk itu sikap yang semestinya dilakukan dalam menerima sebuah berita adalah: 1) kritis dalam memilah berita; 2) tidak tergesa-gesa dalam menyebarkan sebuah berita; 3) melakukan klarifikasi (tabayyun) untuk meneliti kebenaran sebuah berita; 4) berpikir positif.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Dadi Nurhaedi, S.Ag. M.si.,
Uncontrolled Keywords: hoax, ẖadîts al-ifki, solusi alternatif.
Subjects: Ilmu Hadits
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 08 Sep 2021 11:50
Last Modified: 08 Sep 2021 11:50
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44039

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum