KANONISASI SAHIH AL-BUKHARI DAN SAHIH MUSLIM SEBAGAI KITAB OTORITATIF HADIS (PEMIKIRAN HADIS JONATHAN A.C. BROWN)

Muhammad Amir Fiqih, NIM. 15550024 (2020) KANONISASI SAHIH AL-BUKHARI DAN SAHIH MUSLIM SEBAGAI KITAB OTORITATIF HADIS (PEMIKIRAN HADIS JONATHAN A.C. BROWN). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KANONISASI SAHIH AL-BUKHARI DAN SAHIH MUSLIM SEBAGAI KITAB OTORITATIF HADIS (PEMIKIRAN HADIS JONATHAN A.C. BROWN))
15550024_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (KANONISASI SAHIH AL-BUKHARI DAN SAHIH MUSLIM SEBAGAI KITAB OTORITATIF HADIS (PEMIKIRAN HADIS JONATHAN A.C. BROWN))
15550024_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Setelah Al-Qur‘an, Sahihain adalah dua kitab yang paling dihormati. Sahih Al-Bukhari dan Muslim menjadi bahasa umum bagi komunitas Sunni dalam membahas sunnah Nabi, mereka adalah kitab otoritatif Hadis. Kanonisasi Sahihain tidak luput dari studi kanon yang membahas mengenai bagaimana suatu teks berfungsi dan digunakan. Penelitian ini membahas mengenai bagaimana tahap kanonisasi Sahihain sehingga menjadi kitab otoritatif studi Hadis. Kemudian melihat seperti apa fungsi dan posisi kanon Sahihain. Penelitian ini merupakan penelitian tokoh, yakni Jonathan A.C. Brown, yang memfokuskan pada penelitian pustaka berupa dokumen, buku, artikel, dan bahan lainnya yang berkaitan. Dalam meneliti hal ini paling tidak ada dua hal yang harus dilalui, yaitu inventarisasi dan evaluasi. Yakni mencatat atau mengumpulkan data, mengamati berbakai macam bukti, kemudian membaca dan meneliti temuan tokoh secara komprehensif yang akhirnya diuraikan secara jelas. Data dalam penelitian ini yaitu data primer seperti buku, jurnal, artikel, makalah, yang berkaitan dengan penelitian yang dikaji. Terutama karya Jonathan A.C. Brown berjudul The Canonization of Al-Bukhari and Muslim dan The Canon Debate, untuk wacana studi kanon. Dalam mengolah data, penulis menggunakan metode deskriptif, taksonomi, dan interpretatif. Metode pertama, yaitu deskriptif digunakan sebagai media untuk mendeskripsikan latar belakang kehidupan dan pemikiran hadis dari Jonathan A.C. Brown secara umum. Metode taksonomi merupakan analisis yang memusatkan penelitian pada domain tertentu dari pemikiran tokoh. Dalam konteks ini adalah paparannya dalam kanonisasi Sahihain. Sedangkan dengan metode interpretatif , penulis berusaha menganalisis secara memadai fungsi dan posisi Sahihain sebagai kanon melalui wacana studi kanon yang berkembang selama ini. Hasil penelitian ini menunjukkan pemikiran Jonathan A.C. Brown bahwa periode penting dalam tahap kanonisasi Sahihain yaitu antara rentang waktu abad ke-4 H / 10 M sampai abad ke-5 H / 11 M. Dalam peranannya sebagai ukuran keaslian dan referensi otoritatif, Sahihain memiliki fungsi dan posisi sebagai kanon, yaitu (1) mengidentifikasi antara kebenaran dan kepalsuan. Al-Bukhari dan Muslim memainkan peran penting di luar lingkaran Ahli Hadis dan Ahli Fiqih. Kedua kitab tersebut menjadi “sinekdoke” mewakili hadis-hadis Nabi dalam komunitas Sunni yang lebih luas. Sinekdoke yaitu kiasan dengan cara penyebutan “sebagian untuk keseluruhan”. Fungsi penting kanon selanjutnya (2) sebagai batasan atas luasnya sunnah Nabi kemudian mewujudkannya dalam bentuk yang bisa diatur.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Saifuddin Zuhri Qudsy, S.Th.I., M.A.
Uncontrolled Keywords: Sahihain, kanon, dan Jonathan A.C. Brown
Subjects: Ilmu Hadits
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 08 Sep 2021 11:55
Last Modified: 08 Sep 2021 11:55
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44041

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum