TAFSIR HIKAYATI DAN PERJUANGAN SUCI DI ACEH Studi Atas Hikayat Prang Sabi

Fadhli, NIM. 19200013009 (2021) TAFSIR HIKAYATI DAN PERJUANGAN SUCI DI ACEH Studi Atas Hikayat Prang Sabi. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TAFSIR HIKAYATI DAN PERJUANGAN SUCI DI ACEH Studi Atas Hikayat Prang Sabi)
19200013009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (TAFSIR HIKAYATI DAN PERJUANGAN SUCI DI ACEH Studi Atas Hikayat Prang Sabi)
19200013009_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini menjelaskan gagasan tafsir hikayati dalam Hikayat Prang Sabi karya Teungku Chiek Pante Kulu. Hikayat Prang Sabi memiliki pengaruh besar dalam mendorong rakyat Aceh untuk terjun ke medan perang melawan pemerintah kolonial Belanda. Pengaruh Hikayat Prang Sabi selain terletak pada isinya yang merupakan penafsiran terhadap ayat-ayat suci Al-Quran, juga terletak pada model penyampaiannya yang menggunakan instrumen hikayat. Dua hal tersebut memiliki sentimen khusus dalam kebudayaan Aceh. Perkawinan antara agama dan budaya dalam bentuk tafsir hikayati telah berhasil mempengaruhi psikologi alam bawah sadar orang Aceh untuk berjihad dan rela mati syahid dengan iming-iming imbalan surga. Konsepsi jihad dalam Hikayat Prang Sabi merupakan perpaduan gagasan tentang perang bersenjata, kepemimpinan, dan harta. Tiga unsur ini mengerucut kepada dua pilihan: hidup mulia atau mati syahid. Hikayat Prang Sabi menjabarkan tiga unsur di atas menggunakan tafsir hikayati dengan pola penafsiran yang beragam. Tafsir hikayati tidak menyingkap nilai-nilai kesusastraan yang terkandung di dalam Al-Quran, melainkan penjabaran atas makna-makna Al-Quran dengan bahasa yang sastrawi untuk merespon realitas sosial dengan cara kritis dan kontekstual. Tafsir hikayati menunjukkan ciri khas dari suatu penafsiran atas Al-Quran yang berpedoman pada kaidah-kaidah sastra hikayat Aceh yang memiliki ketentuan rima dan ritmenya yang padu. Berdasarkan keterpaduan tersebut, Hikayat Prang Sabi berhasil menjadi simbol perlawanan orang Aceh dan membuat mereka “gila” dalam menghadapi Belanda yang diidentifikasi sebagai kaphe. Sastra perlawanan ini menjadi senjata moril bagi mereka yang berperang sehingga gaya berperang dengan kegilaan tersebut mendapatkan julukan dari Belanda dengan istilah Atjeh-moorden. Tafsir hikayati menyerap unsur-unsur budaya lokal yang akrab dengan audiens untuk menjembatani antara teks dan pembaca. Penggunaan simbol-simbol dan nama-nama yang telah hidup di dalam masyarakat serta setting tempat yang bernuansa tropis dan agraris merupakan bagian dari upaya framing dan strategi propaganda yang dilakukan oleh pengarang dalam penafsiran atas ayat Al-Quran. Penggiringan ini dimanfaatkan untuk menghidupkan imajinasi tentang musuh dan nalar jihad orang Aceh dalam merespon kolonialisme Belanda.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Munirul Ikhwan, Lc., M.A
Uncontrolled Keywords: Hikayat Prang Sabi, Tafsir Hikayati, Perang Suci, Aceh,
Subjects: Studi Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 09 Sep 2021 00:04
Last Modified: 09 Sep 2021 00:04
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44067

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum