EPISTEMOLOGI PENAFSIRAN KH AHMAD DAHLAN (TELAAH 17 KELOMPOK AYAT AL-QUR’AN DALAM PELAJARAN KIAI HAJI AHMAD DAHLAN)

Alfandi Ilham Safarsyah, NIM.: 16530002 (2020) EPISTEMOLOGI PENAFSIRAN KH AHMAD DAHLAN (TELAAH 17 KELOMPOK AYAT AL-QUR’AN DALAM PELAJARAN KIAI HAJI AHMAD DAHLAN). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (EPISTEMOLOGI PENAFSIRAN KH AHMAD DAHLAN (TELAAH 17 KELOMPOK AYAT AL-QUR’AN DALAM PELAJARAN KIAI HAJI AHMAD DAHLAN)) 16530002_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (EPISTEMOLOGI PENAFSIRAN KH AHMAD DAHLAN (TELAAH 17 KELOMPOK AYAT AL-QUR’AN DALAM PELAJARAN KIAI HAJI AHMAD DAHLAN)) 16530002_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Penafsiran KH Ahmad Dahlan terhadap al-Qur’an terhimpun dalam tujuh belas kelompok ayat al-Qur’an. Penafsiran tersebut dicatat oleh murid beliau KRH Hadjid. Himpunan penafsiran KH Ahmad Dahlan di bawah tema besar Isytira >kiyyah Isla >miyyah (sosialisme Islam) dan menekankan pada etos ‘amali. KH Ahmad Dahlan dalam menafsirkan makna ayat al-Qur’an sering menghubungkannya dengan realitas kondisi masyarakat yang ada, serta mencari solusi dari permasalahan yang berkembang di masyarakat dengan berdasar pada pemahaman terhadap ayat-ayat al-Qur’an. Penafsiran KH Ahmad Dahlan tersebut kemudian diteliti dengan teori epistemologi yang menitikberatkan pada aspek sumber, metode dan juga validitas. Adapun metode penelitian yang dipakai adalah analisis deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dan mengetahui aspek epistemologis dalam penafsiran KH Ahmad Dahlan yaitu, sumber, metode dan relevansi penafsirannya dengan konteks kekinian. Penelitian ini membahas, pertama, definisi dan ruang lingkup epistemologi serta perkembangan epistemologi tafsir. Kedua, biografi intelektual KH Ahmad Dahlan dan sekilas tentang buku Pelajaran Kiai Haji Ahmad Dahlan. Ketiga, sistem penafsiran KH Ahmad Dahlan yaitu sumber, metode dan relevansinya dengan konteks kekinian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap penafsiran KH Ahmad Dahlan dengan menggunakan perspektif epistemologi, setidaknya ditemukan beberapa kesimpulan, yaitu: pertama, sumber penafsiran KH Ahmad Dahlan berupa al-Qu’an, Hadis Nabi SAW, dan pendapat ulama serta penafsiran mufasir sebelumnya. Dalam hal-hal yang berhubungan dengan perkara hati KH Ahmad Dahlan banyak sependapat dengan Imam al-Ghazali. Sedangkan dalam hal-hal pembaharuan dan pergerakan banyak terinspirasi dari Muhammad Abduh. Kedua, dari segi metode, penafsiran KH Ahmad Dahlan cenderung pada metode tafsir tematik (maud{u >‘i) dengan tema sosialisme Islam (Isytira >kiyyah Isla >miyyah), sedangkan corak penafsirannya yaitu sastra budaya kemasyarakatan (’adabi wa ijtima >‘i). Ketiga, dari segi relevansinya dengan konteks kekinian yang dilihat dari tiga aspek yaitu koherensi, korespondensi dan pragmatis. Dari aspek koherensi penafsiran KH Ahmad Dahlan konsisten baik dalam hal pendapat yang tidak saling bertentangan satu sama lain juga dalam pemilihan pembahasan yaitu sesuai dengan tema ayat-ayat yang ditafsirkan oleh KH Ahmad Dahlan yaitu sosialisme Islam (Isytira >kiyyah Isla >miyyah). Dari aspek korespondensi penafsiran KH Ahmad Dahlan tidak bertentangan dengan penafsiran para mufasir sebelumnya. Terakhir dari aspek pragmatis penafsiran KH Ahmad Dahlan memiliki nilai guna dan manfaat yang besar, bahkan sampai saat ini. Hal tersebut dibuktikan dengan langkah-langkah kongkret KH Ahmad Dahlan semasa hidupnya serta adanya Muhammadiyah sebagai warisan terbesar KH Ahmad Dahlan atas buah pemahamannya terhadap al-Qur’an.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item