PEMAHAMAN HADIS NADIRSYAH HOSEN DALAM BUKU “SARING SEBELUM SHARING”

Nasir, NIM.: 16550026 (2020) PEMAHAMAN HADIS NADIRSYAH HOSEN DALAM BUKU “SARING SEBELUM SHARING”. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PEMAHAMAN HADIS NADIRSYAH HOSEN DALAM BUKU “SARING SEBELUM SHARING”) 16550026_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (PEMAHAMAN HADIS NADIRSYAH HOSEN DALAM BUKU “SARING SEBELUM SHARING”) 16550026_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Keinginan umat Islam untuk selalu mendialogkan sunnah Nabi Saw. agar sesuai dengan aktualitas zaman yang berjalan selalu mendorong sebagian ulama dan sarjana muslim untuk menyajikan seperangkat pendekatan baru dalam memahami hadis. Pendekatan yang ditawarkanpun bermacam-macam. Ada yang mengaitkannya dengan disiplin ilmu tertentu, seperti sosial humaniora dan sains. Bahkan ada yang memakai metodologi tertentu seperti hermeneutika, baik secara umum maupun tokoh tertentu. Bahkan terdapat kajian atas tema tertentu seperti khilafah dan lain sebagainya. Tidak hanya dari akademi hadis, kajian hadis juga mendapat perhatian dari kalangan agamawan lainnya, diantaranya adalah Nadirsyah Hosen yang saat ini menjabat sebagai ketua PCI-NU di Australia dan New Zealand. Dalam hal ini Nadirsyah Hosen seringkali dianggap sebagai bukan ahli hadis melainkan ahli fikih. Hal ini karena background pendidikan formalnya berasal dari bidah fikih.Meskipun demikian, bukan berarti Nadirsyah Hosen tidak memiliki kapasitas untuk mengkaji hadis. Lahirnya buku Saring Sebelum Sharing ini menjadi bukti kecakapan beliau dalam bidang hadis. Terdapat kurang lebih dua puluh satu hadis telah menjadi judul utama artikel dari enam puluh tujuh keseluruhan judul dalam buku tersebut. Oleh karena itu, yang menjadi latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana model pemahaman hadis Nadirsyah Hosen dan faktor apa yang melatar belakangi pemahaman hadisnya dalam buku Saring Sebelum Sharing? Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk :1. Untuk mengetahui pemahaman hadis Nadirsyah Hosen dan faktor yang melatar belakangi pemahamannya dalam buku Saring Sebelum Sharing :2. Untuk mengetahui transformasi model pemahaman hadis Nadirsyah Hosen dalam buku Saring Sebelum Sharing dengan model pemahaman hadis yang berkembang dalam kajian pemahaman hadis. Dalam menjawab permasalahan tersebut, penulis menggunakan penelitian kualitatif-deskriptif yang umumnya didasarkan pada penelitian kepustakaan, dengan cara mengumpulkan data primer maupun sekunder dari obyek-obyek yang dikaji. jenis penelitian yang penulis gunakan adalah Library Research, data dikumpulkan dengan cara mengumpulkan buku-buku atau referensi yang relevan atau akurat, serta membaca dan mempelajari untuk memperoleh sebuah data atau kesimpulan yang berkaitan dengan pembahasan judul dari penelitian. Setelah mengadakan pembahasan, pemahaman hadis Nadirsyah Hosen dalam buku Saring Sebelum Sharing mayoritas bersifat naratif, mengarah pada cerita yang bermuatan ajaran agama Islam.hal inilah yang belum bisa terbaca secara jelas namun, model penyampaian seperti itu tidak mempersulit pembacanya untuk memahami hadis Nabi Saw. Namun dapat ditarik kesimpulan mengenai model pemahaman hadis Nadirsyah Hosen dalam buku Saring Sebelum Sharing sebagai berikut; secara umum metode yang digunakan seperti halnya dengan metode yang telah ditawarkan oleh beberapa ulama hadis sebelumnya, yaitu melalui kritik sanad dan matan hadis, meskipun secara praktis sedikit memiliki perbedaan. Corak pemahaman yang terlihat adalah corak Adab Al-Ijtima’I yang menyoroti persoalan sosial kemasyarakatan dengan menggunakan pendekatan sosiologis. Pemahaman hadis Nadirsyah Hosen tidak terlepas dari peran orang tua, khususnya ayahnya yang juga seorang ulama. Selain itu, faktor lingkungan dan konsentrasi keilmuan juga mempengaruhi cara pandangnya dalam memahami hadis. Nadirsyah Hosen memposisikan ra’yu secara seimbang dengan riwayat dalam memahami hadis Nabi Saw. Model pemahaman yang seperti itu sejalan dengan model pemahaman yang pernah ditawarkan oleh Yusuf al-Qardhawi dan Muhammad al-Ghazali yang dianggap sangat relevan untuk memahami hadis Nabi Saw di masa sekarang ini.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item