TELAAH METODOLOGI PEMAHAMAN HADIS-HADIS AURAT PEREMPUAN DALAM KITAB TAH RI R AL-MAR’AH F I ‘ASR AR-RISALAH KARYA ‘ABD AL-HALIM ABU SYUQQAH

Muhammad Mundzir, NIM.: 17105051003 (2020) TELAAH METODOLOGI PEMAHAMAN HADIS-HADIS AURAT PEREMPUAN DALAM KITAB TAH RI R AL-MAR’AH F I ‘ASR AR-RISALAH KARYA ‘ABD AL-HALIM ABU SYUQQAH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TELAAH METODOLOGI PEMAHAMAN HADISHADIS AURAT PEREMPUAN DALAM KITAB TAH RI R AL-MAR’AH F I ‘ASR AR-RISALAH KARYA ‘ABD AL-HALIM ABU SYUQQAH)
17105051003_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (TELAAH METODOLOGI PEMAHAMAN HADISHADIS AURAT PEREMPUAN DALAM KITAB TAH RI R AL-MAR’AH F I ‘ASR AR-RISALAH KARYA ‘ABD AL-HALIM ABU SYUQQAH)
17105051003_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Perbincangan tentang aurat seseorang, baik laki-laki atau perempuan masih menjadi trending topic dan perdebatan di zaman sekarang. Perdebatan tersebut terjadi di semua kalangan, baik orang awam, pejabat, ulama, dan akademisi. Beberapa ulama klasik hingga kontemporer memiliki ciri khas metodologi untuk membahas dalil Al-Qur’an dan hadis yang berkaitan dengan aurat, terlebih adalah aurat perempuan. Salah satu di antara ulama yang membahas perihal aurat perempuan adalah Abd AlHali <m Abu Syuqqah. Dalam karyanya yang berjudul Tahri <r al-Mar’ah fi ‘Ashr Ar- Risa <lah, ia memiliki fokus penelitian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan isu- isu perempuan di zaman kontemporer, salah satunya adalah aurat perempuan. Abu Syuqqah menegaskan bahwa bagian tubuh perempuan yang boleh terlihat hanya wajah dan telapak tangan, tentu argumentasi ini sudah lazim di kalangan ulama klasik. Akan tetapi, metodologi yang digunakan berbeda dengan para sarjana hadis sebelumnya, seperti Quraish Shihab, Muhammad Syahrur. Maka dari itu, penulis memfokuskan penelitian untuk membedah konstruksi metodologi yang digunakan oleh Abu Syuqqah. Pembedahan tersebut menggunakan metode hermeneutika Gadamer dilanjutkan dengan pemetaan model pemahaman Abu Syuqqah ke dalam tipologi aliran hermeneutika yang digagas oleh Sahiron Syamsuddin. Setelah melakukan analisa, penelitian ini menghasilkan dua kesimpulan: Pertama, Abu Syuqqah menggunakan metode maudlu’i dengan mengkomparasi pemetaan waktu (dating) berdasarkan turunnya kewajiban berhijab. Selain itu, ia juga menggunakan prinsip syarah intra-relationship text dan extra-relationship text untuk memberikan argumentasi tambahan. Kedua, cara kerja metodologi yang digunakan Abu Syuqqah memiliki kemiripan dengan cara kerja metodologi hermeneutika H.G. Gadamer, hal tersebut dibuktikan dengan adanya proses prapemahaman, proses asimiliasi horizon teks dan horizon pembaca, dan proses aplikasi untuk menemukan makna signifikansi dair teks. Kemiripan ini kemudian menjadi tendensi utama untuk memetakan model pemahaman Abu Syuqqah dalam tipologi aliran hermeneutika. Posisi Abu Syuqqah dalam peta tipologi hermenetuika masuk dalam kategori quasi-objektivis modernis. Meskipun masuk dalam kategori tersebut, Abu Syuqqah memiliki subjektivitas yang dominan ketika memahami hadis-hadis tentang aurat, hal ini disebabkan kurangnya penggunaan konteks mikro dan makro ketika memahami hadis tersebut. Ia lebih menggunakan kaidah mafhum muwafaqah bil syart {i dan pendapat bil ra’yi (rasionalisasi).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Muhammad Alfatih Suryadilaga, S.Ag., M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Kitab Tahrir Al-Mar’ah F I ‘Asr Ar-Risalah, Aurat Perempuan, ‘Abd Al-Halim Abu Syuqqah
Subjects: Hadis
WANITA DALAM ISLAM
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 11 Sep 2021 11:40
Last Modified: 11 Sep 2021 11:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44179

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum