STUDI KOMPARATIF HUKUM SALAT GAIB MENURUT MAZHAB HANAFI DAN MAZHAB SYAFI’I

Amir Mahmud, NIM.: 13360029 (2020) STUDI KOMPARATIF HUKUM SALAT GAIB MENURUT MAZHAB HANAFI DAN MAZHAB SYAFI’I. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (STUDI KOMPARATIF HUKUM SALAT GAIB MENURUT MAZHAB HANAFI DAN MAZHAB SYAFI>’I)
13360029_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (STUDI KOMPARATIF HUKUM SALAT GAIB MENURUT MAZHAB HANAFI DAN MAZHAB SYAFI>’I)
13360029_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Salat Jenazah merupakan salah satu dari perkara yang disyari’atkan oleh Islam kepada kaum muslimin. Salat jenazah adalah salat yang dilakukan untuk mendoakan jenazah (mayat) seorang Muslim. Para ahli fikih sepakat bahwa mensalati mayat selain mati syahid adalah fardhu kifa>yah atas orang-orang yang masih hidup, akan tetapi terdapat beberapa kasus dalam pelaksanaan salat jenazah di tempat jauh dilakukan dengan salat Gaib. Para ulama’ mazhab memiliki beberapa pendapat yang berbeda dalam menyikapi hukum pelaksanaan salat jenazah Gaib. Secara garis besar terdapat dua pendapat terkait hukum pelaksanaan salat jenazah Gaib, yaitu pendapat Imam Abū Hanifah yang menyatakan bahwa tidak boleh melakukan salat untuk mayat yang tidak ada dan pendapat Imam Syafi’i menyatakan bahwa boleh melakukan salat untuk mayat yang tidak ada di satu negeri. Dalam konteks itulah penyusun tertarik untuk meneliti perbedaan pendapat dari kedua mazhab tersebut dengan tujuan membandingkan antara keduanya dengan asumsi bahwa kedua mazhab tersebut paling banyak dianut oleh umat Islam. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian pustaka dengan sifat deskriptif analitik dan komparatif. Dalam metode pengumpulan data penyusun menggunakan metode library research atau studi kepustakaan. Perbedaan pendapat antara mazhab Hanafi dan mazhab Syafi’i dalam menentukan hukum salat Gaib diatas dalam istilah ushul fiqhnya merupakan al-Ikhtilaf fi Fahmi an-Nas}h wa Tafsirihi yaitu perbedaan dalam pemahaman dan penafsiran nash. Dari hasil penelitian ini didapatkan sebuah kesimpulan yang menerangkan bahwa dalam permasalahan hukum salat Gaib, antara mazhab Hanafi dan mazhab Syafi’i terjadi perbedaan pendapat. Mazhab Hanafi menilai bahwa salat ghaib hanya dikhususkan untuk Nabi saja, sedangkan mazhab Syafi’i menilai bahwa salat ghaib hukumnya sunnah dan umat Muslim dipersilahkan melakukannya. Perbedaan ini terjadi disebabkan karena pemahaman dan penafsiran hadis dalam menetapkan sebuah hukum dari keduannya terdapat perbedaan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Drs. Abd. Halim, M. Hum.
Uncontrolled Keywords: Shalat Gaib; Istinbath Mazhab Hanafi;
Subjects: Hukum Islam > Fiqih > Sholat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 15 Sep 2021 15:16
Last Modified: 15 Sep 2021 15:16
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44415

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum