TOLERANSI BERAGAMA PERSPEKTIF MUFASSIR JAWA: TELAAH PENAFSIRAN KYAI BISRI MUSTOFA DALAM TAFSIR AL-IBRĪZ

Mokhamad Choirul Hudha, NIM.: 17200010131 (2020) TOLERANSI BERAGAMA PERSPEKTIF MUFASSIR JAWA: TELAAH PENAFSIRAN KYAI BISRI MUSTOFA DALAM TAFSIR AL-IBRĪZ. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TOLERANSI BERAGAMA PERSPEKTIF MUFASSIR JAWA: TELAAH PENAFSIRAN KYAI BISRI MUSTOFA DALAM TAFSIR AL-IBRĪZ)
17200010131_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (TOLERANSI BERAGAMA PERSPEKTIF MUFASSIR JAWA: TELAAH PENAFSIRAN KYAI BISRI MUSTOFA DALAM TAFSIR AL-IBRĪZ)
17200010131_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Diskusi terkait tema toleransi beragama senantiasa menarik dan menjadi perhatian banyak kalangan, termasuk di dalamnya para peneliti dan agamawan. Pada konteks yang sama, kitab-kitab suci umat beragama termasuk juga al-Qur’an menarasikan pentingnya membangun toleransi beragama. Al-Qur’an dalam penuturannya masih bersifat global, sehingga dibutuhkan tafsir sebagai produk interpretasi guna menjelaskan lebih detil maksud yang terkandung di dalamnya. Namun, teks-teks tafsir yang ada masih didominasi pengaruh nalar Arab yang terkesan kaku, dari aspek ini menarik untuk melihat bagaimana pembacaan Kyai Bisri Mustofa sebagai seorang mufassir yang lahir dan berkembang dalam kultur jawa terhadap ayat-ayat bertema toleransi beragama dalam tafsir al-Ibrīz. Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan (library research) yang menjadikan teks tafsir al-Ibrīz karya Kyai Bisri Mustofa sebagai sumber primer dan kitab-kitab bertema toleransi sebagai sumber sekunder. Metode pembahasan dalam penelitian ini tergolong deskriptif-analitis dengan menggunakan analisa teori hermeneutika Hans-Georg Gadamer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konstruksi toleransi beragama dalam tafsir al-Ibrīz, bersumber dan terbentuk akibat terjadinya dialektika antara teks-teks keagamaan (intertekstual) dengan kultur masyarakat Jawa, khususnya pesisir (ekstratekstual). Dialektika ini terus berproses dan membentuk pola penafsiran tafsir alIbrīz. Dalam proses ini pula terklasifikasi dua model sikap keberagaman, pertama sikap ekslusif-aktif yakni sikap keberagamaan yang cenderung menganggap bahwa hanya agama yang dianut sajalah yang benar namun juga menganjurkan pemeluknya untuk menjaga hubungan baik, kerukunan, saling menjaga satu sama lain, serta berbuat kebaikan dengan pemeluk agama lain. Umumnya terjadi dalam ayat yang membahas halhal mu’amalah/duniawi, seperti makanan. Kedua, ekslusif-pasif, yakni menganggap bahwa hanya agama yang dianut saja yang benar tanpa perlu adanya tindakan bekerjasama, Umumnya berbicara tentang aqidah, seperti siksa neraka bagi orang kafir.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Mohammad Yunus, Lc., MA., Ph.D
Uncontrolled Keywords: Toleransi Beragama, Kyai Bisri Mustofa, Tafsir al-Ibrīz.
Subjects: al Qur'an > Hermeneutika Al Qur'an
Islam dan Pemikiran
Toleransi
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hermeneutika Al Qur'an
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 20 Sep 2021 14:33
Last Modified: 20 Sep 2021 14:33
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44616

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum