DINAMIKA TAFSIR (Studi Kasus Penafsiran Ayat Nusyuz menurut Al-Tabari dan Muhammad Abduh)

Faiqotul Khosyiah, NIM. 16530051 (2021) DINAMIKA TAFSIR (Studi Kasus Penafsiran Ayat Nusyuz menurut Al-Tabari dan Muhammad Abduh). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (DINAMIKA TAFSIR (Studi Kasus Penafsiran Ayat Nusyuz menurut Al-Tabari dan Muhammad Abduh))
16530051_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA (1).pdf - Published Version

Download (677kB) | Preview
[img] Text (DINAMIKA TAFSIR (Studi Kasus Penafsiran Ayat Nusyuz menurut Al-Tabari dan Muhammad Abduh))
16530051_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR (1).pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (673kB)

Abstract

Selama ini nusyuz sering kali hanya dimaknai sebagai ketidaktaatan dan pemberontakan istri terhadap suami. Padahal di dalam al-Quran terma nusyuz digunakan untuk menjelaskan perihal suami dan istri secara berimbang. Di samping itu nusyuz istri terkadang menimbulkan pemahaman bahwa Islam melegalkan kekerasan terhadap perempuan. tulisan ini mencoba menelusuri literatur tentang penafsiran dari berbagai era untuk mengetahui world meaning tentang nusyuz. Objek kajiannya adalah penafsiran surah an-Nisa ayat 34 dan ayat 128 menurut al-T{abari dan Muhammad Abduh sebagai data primer dan literatur tafsir lain dari beberapa era sebagai data sekunder. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis data kajian kepustakaan. Sedangkan pisau analisisnya menggunakan teori gender. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pemaknaan ayat nusyuz, menemukan persamaan dan perbedaan pemaknaan ayat nusyuz, dalam tafsir karya al-T{abari dan Muhammad Abduh serta menemukan relevansi makna ayat nusyuz dengan mempertimbangkan konteks kekinian dan keindonesiaan. Era klasik adalah era pra kodifikasi tafsir. Pada era ini para mufasir memfokuskan pengertian nusyuz pada sikap-sikap yang diindikasikan sebagai nusyuz. Sementara pada era pertengahan atau era pasca kodifikasi para mufasir mulai mengeksplorasi tentang nusyuz secara bahasa dan melakukan kajian historis dengan mengutip semua sumber yang terkait. Di era modern mulai muncul kesadaran gender dan perbandingan dengan kajian barat. Dan era kontemporer berusaha mereinterpretasi dan meredefinisi tentang nusyuz, sebab ketentuan pemukulan istri untuk konteks hari ini dianggap mengsubordinasi perempuan. Meski demikian sejak era klasik ulama sudah menunjukkan nilai-nilai kesetaraan dalam menyikapi nusyuz terhadap istri dan keadilan dalam menyikapi nusyuz suami. Pemaknaan nusyuz juga sudah sangat relevan untuk diterapkan sesuai dengan eranya. Sehingga untuk era saat ini yang lebih relevan digunakan adalah penafsiran di era kontemporer. Nusyuz tidak dapat menjadi alibi untuk membenarkan tindak kekerasan terhadap perempuan. Ayat al-Quran yang memerintahkan memukul perempuan yang nusyuz tidak dapat diartikan secara simplistis. Demikian pula nusyuz suami yang tidak dapat diartikan serta merta sebagai kebolehan bagi suami meninggalkan kewajiban terhadap istri yang sudah tidak disenangi. Seseorang perlu memahami lebih detail aspek kebahasaan dan konteks sosio-historis yang meliputi turunnya ayat nusyuz dan mengiaskan dengan konteks hari ini. Diperlukan juga pertimbangan maqas}id al-syari’ah supaya penafsiran yang dihasilkan lebih sesuai dengan inti yang dituju oleh syari’.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. Dr. H. Muhammad, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Nusyuz, Tafsir, Dinamika Penafsiran, Gender
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 28 Sep 2021 11:36
Last Modified: 28 Sep 2021 11:36
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44820

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum