PRISIP-PRINSIP KEWIRAUSAHAAN PERSPEKTIF HADIS NABI SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI

Hilmi Ikhwan Syarofi, NIM. 17105050029 (2021) PRISIP-PRINSIP KEWIRAUSAHAAN PERSPEKTIF HADIS NABI SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PRISIP-PRINSIP KEWIRAUSAHAAN PERSPEKTIF HADIS NABI SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI) 17105050029_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (PRISIP-PRINSIP KEWIRAUSAHAAN PERSPEKTIF HADIS NABI SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI) 17105050029_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB)

Abstract

Ketika melihat dari segi ekonomi, fenomena kehidupan masyarakat secara umum pasti sangat beragam terutama di Indonesia. Mulai dari yang sudah mapan, sampai yang masih pengangguran yang berimbas pada kemiskinan. Padahal Islam sendiri yang tercantum dalam al-Qur‟an dan hadis tidak mengatur kehidupan akhirat saja, melainkan pembahasan duniawi juga. Salah satunya yakni dituangkan dalam hadis kewirausahan. Karena di dalam hadis sendiri mempunyai nilai-nilai kewirausahaan yang sangat positif dalam mengarah pada kemandirian berekonomi. Misalnya bahwa Nabi pernah menjelaskan bahwa sebaik-baik pekerjaan adalah pekerjaan yang dilakukan dengan tangan sendiri, yakni dengan berwirausaha. Melihat realitas sekarang, pelaku wirausaha masih minim, serta pengangguran dan kemiskinan masih banyak ditemukan. Padahal Nabi sangat menyanjung umatnya yang mau bekerja dengan ketrampilan yang dimiliki. Artinya bisa dikatakan bahwa masih minim yang memahami bahwa berwirausaha merupakan sebaik-baik pekerjaan. Nabi juga pernah menjelaskan bahwa para utusan Allah, merupakan orang-orang yang pekerja keras. Berdasarkan realitas diatas penulis tertarik meneliti dalam kaca mata hadis. Penulis mengangkat dua rumusan masalah yakni pertama, bagaimana kewirausahaan menurut hadis Nabi. Kedua bagaimana penerapannya dalam usaha pada era sekarang ini. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, penulis menggunakan metode deskriptif analitis guna menganalisis data-data secara jelas. Penulis terlebih dahulu mengumpulkan data-data terkait kewirausahaan secara umum, meliputi pengertian, keuntungan dan kerugian, urgensi dan elemen-elemen penting yang terdapat pada kewirausahaan. Selanjutnya penulis mentakhrij hadis-hadis terkait kewirausahaan dengan menggunakan dua metode, yakni metode lafdzi dan maudhu‟i. Kemudian, penulis menggunakan metode tematik dalam memahami dan menganalisis hadis-hadis terkait kewirausahaan. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu Nabi di dalam hadisnya menjelaskan bahwa bekerja merupakan suatu keniscayaan serta wajib untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Seorang wirausaha harus mempunyai karakter yang harus dimiliki, di antaranya Pertama ketauhidan. Kedua etos kerja, yang meliputi menghargai waktu, kerja keras, istiqomah, kreatif dan inovatif, tanggung jawab. Ketiga etika, terdiri dari jujur, amanah dan profesional, toleransi, tidak menimbun barang dan tidak memonopoli. Wirausaha mempunyai implikasi yang sangat positif untuk masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia, karena pelaku wirausaha di Indonesia masih minim. Selain itu berwirausaha juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, yakni mengurangi kemiskinan, di sisi lain pelaku wirausaha juga sangat berpotensi dalam membantu pemerintah untuk menanggulangi pengangguran. Apalagi di era pandemi sekarang ini, banyak karyawan yang kena PHK ataupun sejenisnya. Serta berdampak pada perekonomian negara Oleh karena itu dengan berwirausaha seseorang dapat menyalurkan potensi yang dimilikinya untuk berkreasi sekreatif mungkin, sehingga tidak mengandalkan panggilan kerja melainkan memanggil orang-orang untuk bekerja.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item