RESEPSI ALQURAN PADA KONTEN QURANI DI APLIKASI “TIKTOK”

Inayatul Mustautina, NIM: 19205010013 (2021) RESEPSI ALQURAN PADA KONTEN QURANI DI APLIKASI “TIKTOK”. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (RESEPSI ALQURAN PADA KONTEN QURANI DI APLIKASI “TIKTOK”) 19205010013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (RESEPSI ALQURAN PADA KONTEN QURANI DI APLIKASI “TIKTOK”) 19205010013_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (7MB)

Abstract

Di era saat ini, teknologi mampu menjadi sarana mempermudah seluruh aktivitas kehidupan manusia dengan kecanggihannya yang terus maju dan berkembang pesat. Teknologi telah memampukan manusia untuk melakukan berbagai kreasi dalam menyebarkan gagasan-gagasan. Diantara gagasan tersebut adalah kemunculan aplikasi Tiktok. TikTok adalah sebuah aplikasi atau sebuah jaringan sosial dan platform video musik yang berasal dari Tiongkok. Saat ini, Tiktok termasuk salah satu aplikasi media sosial yang sangat popular dikalangan masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Kini TikTok tidak hanya menyuguhkan konten-konten yang berkaitan dengan musik dan dance atau hiburan semata, namun menyuguhkan pula konten-konten keagamaan termasuk yang berkaitan dengan Alquran (Konten Qurani). Keberadaan TikTok dinilai sebagai media baru yang menarik perhatian generasi milenial dalam upaya menyampaikan dan menerima pesan-pesan keagamaan, terkhusus pesanpesan Qurani. Penggunaan TikTok sebagai media baru tersebut, melahirkan pola baru pula tentang kecenderungan belajar Alquran pada saat ini. Penelitian ini berupaya untuk menjelaskan bagaimana resepsi Alquran di Tiktok. Dalam ranah akademik, penelitian ini dapat berkontribusi dalam diskusi mengenai studi Alquran yang berkaitan dengan media sosial. Penelitian ini menggunakan teori resepsi Alquran Ahmad Rafiq dan teori cyber Islamic environments Gary R. Bunt, dengan metode penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah; pertama, dinamika konten keagamaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga varian, yaitu; pertama, konten keagamaan yang bersifat komodifikasi, kedua, konten keagamaan yang bersifat popularisasi, ketiga, konten keagamaan yang bersifat mediaisasi. Kedua, beberapa tipologi konten Qurani yang telah penulis identifikasi dalam TikTok, diantaranya adalah; quote, interpretasi, sambung ayat, tajwid, tahsin, qira‟ah atau tilawah, ceramah, berita, kisah, amalan harian, murattal, rasm atau mushaf, keutamaan surat, hafalan, tebak surat, tips, dan duet. Ketiga, resepsi Alquran mengkontruksi pembuatan konten Qurani di TikTok, dimana para kreator meresepsi Alquran secara eksegesis, estetik maupun fungsional melalui konten Qurani di TikTok. Konten Qurani mengkontruksi pemikiran pengguna TikTok, dimana peresepsian Alquran oleh kreator melalui video konten dapat diresepsi oleh para penontonnya (dalam hal ini pengguna TikTok). Konten Qurani dan fenomena lingkungan siber islam, para konten kreator Qurani mampu menyampaikan pesan-pesan Qurani melalui video konten Qurani, yang kemudian dapat direspon oleh netizen dalam kolom komentar, mereka beralih pada TikTok untuk meminta nasihat dan jawaban atas pertanyaan agama yang mereka butuhkan, kreator Qurani pun dengan suka rela menanggapi pertanyaan-pertanyaan netizen. Dari hal tersebut, menghasilkan tokoh agama yang aktif di media sosial lebih populer dibandingkan dengan tokoh agama yang pasif di internet walaupun kedudukan ilmu pengetahuannya lebih tinggi.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item