POLEMIK UCAPAN SELAMAT NATAL RELASI INTERPERSONAL PADA MASYARAKAT ISLAM - KRISTEN DI DESA HANURA LAMPUNG

Pendeta Herlin Lebrina Kunu, S.Si. Teolog, NIM.: 18200010149 (2020) POLEMIK UCAPAN SELAMAT NATAL RELASI INTERPERSONAL PADA MASYARAKAT ISLAM - KRISTEN DI DESA HANURA LAMPUNG. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (POLEMIK UCAPAN SELAMAT NATAL RELASI INTERPERSONAL PADA MASYARAKAT ISLAM - KRISTEN DI DESA HANURA LAMPUNG)
18200010149_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (POLEMIK UCAPAN SELAMAT NATAL RELASI INTERPERSONAL PADA MASYARAKAT ISLAM - KRISTEN DI DESA HANURA LAMPUNG)
18200010149_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Polemik larangan ucapan selamat Natal, menjadi topik yang hangat di setiap tahunnya yang menuai pro dan kontra. Polemik ini tidak terlepas dari perjalanan sejarah demokrasi di Indonesia. Di era reformasi, setelah runtuhnya kepemimpinan Orde Baru 1998, demokrasi memberi kebebasan bagi aspirasi kelompok, golongan di ruang publik. Demokrasi menjadi fasilitas bagi perkembangan Islamisme di Indonesia. Kelompok Islamis mengambil kesempatan untuk mengorganisir kekuatan di panggung publik yang kotradiktif dari prinsip demokrasi, Identitas keislaman dan otoritas keagamaan tampak semakin kuat. Islam mengalami perubahan dalam membela kepentingan dan aspirasi muslim yang lebih konservatif, terlihat dari berbagai fatwa dan tausiyah serta pernyataan yang diproduksi. Para tokoh ulama dan lembaga keagamaan yang memiliki otoritas melakukan politik ortodoksi guna menerapkan memberlakukan amar makruf nahi munkar (memerintahkan kebajikan dan melarang kemungkaran). Salah satu politik ortodoksi para ulama dan lembaga keagamaan yang memiliki otoritas adalah hukum larangan ucapan selamat Natal. Polemik ucapan selamat Natal yang berkembang di aras nasional juga berdampak diresonansi lokal. Masyarakat di desa Hanura Lampung meresponi polemik larangan ucapan selamat Natal. Relasi interpersonal masyarakat Islam-Kristen di desa Hanura mengalami perubahan. Faktor perubahan terbesar yang mempengaruhi masyarakat IslamKristen di desa Hanura adalah berkembangnya dakwah di media sosial. Dakwah Islam di media sosial berkembang semakin masif. Media sosial digunakan sebagai ruang dakwah dalam menyebarkan ajaran agama. Berkembangnya gerakan sosial keagamaan melalui dakwah secara online di internet berpotensi menjadi ruang sakral dalam menyampaikan informasi keagamaan yang berdampak dan juga berdampak buruk. Penulis menggunakan metode deksritif kualitatif. Teori yang digunakan teori multikulturalisme. Augie Fleras mengusulkan perlakuan dan hak serta penghormatan dan kesetaraan yang sama untuk semua orang tanpa terkecuali. Will Kymlicka mengatakan setiap individu memiliki kepentingan yang sah dalam identitas yang harus diperlakukan secara adil. Negara bertanggung jawab secara penuh untuk mempertimbangkan keadilan dalam masyarakat yang multikultur. Disimpulkan polemik ucapan selamat Natal hendaknya tidak perlu menjadi persoalan yang terus diperdebatkan. Pengakuan akan keberadaan Indonesia sebagai negara yang multikultur, ditunjukkan melalui sikap menerima dan mengakui akan perbedaan. Keberagaman Indonesia selayaknya menjadi identitas yang nyata untuk terus diperjuangkan.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Phil. Munirul Ikhwan
Uncontrolled Keywords: Desa Hanura Lampung, Multikulturalisme, Otoritas Keagamaan, Relasi Interpersonal, Politik Ortodoksi
Subjects: Agama Kristen (Christianity)
Islam Nusantara
Masyarakat Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies > Islam Nusantara
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 06 Oct 2021 15:17
Last Modified: 06 Oct 2021 15:17
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45069

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum