DUKUNGAN SOSIAL UNTUK MEMBANGUN RESILIENSI SISWA DISABILITAS NETRA DI MTS LB/A YAYASAN KESEJAHTERAAN TUNANETRA ISLAM YOGYAKARTA

Muhammad Nur Iskandar, NIM.: 21102020073 (2025) DUKUNGAN SOSIAL UNTUK MEMBANGUN RESILIENSI SISWA DISABILITAS NETRA DI MTS LB/A YAYASAN KESEJAHTERAAN TUNANETRA ISLAM YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (DUKUNGAN SOSIAL UNTUK MEMBANGUN RESILIENSI SISWA DISABILITAS NETRA DI MTS LB/A YAYASAN KESEJAHTERAAN TUNANETRA ISLAM YOGYAKARTA) 21102020073_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (DUKUNGAN SOSIAL UNTUK MEMBANGUN RESILIENSI SISWA DISABILITAS NETRA DI MTS LB/A YAYASAN KESEJAHTERAAN TUNANETRA ISLAM YOGYAKARTA) 21102020073_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) tahun 2023, terdapat sekitar 22,97 juta jiwa penyandang disabilitas di Indonesia, dengan 0,13 persen di antaranya mengalami kebutaan total, dan 6,23 persen lainnya mengalami gangguan penglihatan ringan hingga berat. Disabilitas netra berdampak tidak hanya pada hambatan sensorik, tetapi juga pada aspek psikososial seperti rasa percaya diri, kemandirian, serta kemampuan adaptasi. Dalam kondisi ini, dukungan sosial menjadi aspek penting dalam membangun resiliensi siswa disabilitas netra agar mampu bertahan, bangkit, dan berkembang secara positif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis bentuk-bentuk dukungan sosial yang diterima siswa disabilitas netra dalam meningkatkan resiliensi di MTs LB/A Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam (YAKETUNIS) Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research), dan metode analisis deskriptif. Subjek penelitian merupakan guru sebagai subjek 1 dengan inisial guru BK dan siswa disabilitas netra kategori buta total dengan usia remaja tengah (15–17 tahun) dengan inisial subjek 2 yaitu HS sebagai subjek perempuan dan subjek 3 yaitu MH sebagai seubjek laki-laki. Data diperoleh melalui observasi, wawancara semiterstruktur, dan dokumentasi, yang kemudian dianalisis menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa disabilitas netra menerima berbagai bentuk dukungan sosial, baik dari sekolah, keluarga, maupun teman sebaya. Bentuk dukungan tersebut meliputi dukungan emosional, penghargaan, instrumental, informatif, dan jaringan sosial. Sekolah memberikan dukungan melalui program orientasi mobilitas sosial dan komunikasi (OMSK), pelatihan kemandirian, serta pembinaan spiritual. Keluarga memberikan pendampingan emosional dan motivasi, sedangkan teman sebaya menciptakan lingkungan yang suportif dan inklusif. Seluruh bentuk dukungan ini berperan penting dalam membangun resiliensi siswa, yang tercermin dalam kemampuan mereka untuk mengelola emosi, berpikir optimis, mandiri, serta menjalin hubungan sosial yang sehat.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item