HUKUMAN RAJAM BAGI PELAKU LIWAT DALAM KANUN JENAYAH SYARIAH BRUNEI DARUSSALAM 2013 PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA DALAM ISLAM

Salim, NIM.: 16370044 (2020) HUKUMAN RAJAM BAGI PELAKU LIWAT DALAM KANUN JENAYAH SYARIAH BRUNEI DARUSSALAM 2013 PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA DALAM ISLAM. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (HUKUMAN RAJAM BAGI PELAKU LIWAT DALAM KANUN JENAYAH SYARIAH BRUNEI DARUSSALAM 2013 PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA DALAM ISLAM)
16370044_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (HUKUMAN RAJAM BAGI PELAKU LIWAT DALAM KANUN JENAYAH SYARIAH BRUNEI DARUSSALAM 2013 PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA DALAM ISLAM)
16370044_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Allah SWT, menciptakan makhluk dengan berpasang-pasangan. Laki-laki berpasangan dengan perempuan atau perempuan dengan laki-laki, itu sudah menjadi kodrat sekaligus aturan. Seiring perkembangan dunia, banyak perilaku yang menyimpang dari garis takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT, di atas. Seperti perilaku homoseksual atau Liwat yang diperbolehkan dan dilindungi di negara-negara Barat. Berbeda dengan negara-negara yang mempunyai dokumen hukum yang berlandaskan berdasarkan keyakinan yang dianut dan diyakini kebenrannya, seperti Al-Quran dan Hadis. Seperti di Brunei Darussalam yang menerapkan hukuman rajam bagi pelaku Liwat hingga tewas. Dunia internasional mengecam Brunei secara ramai-ramai dengan tuduhan melanggar HAM dan merupakan langkah mundur bagi suatu peradaban manusia. Menarik untuk dikaji, Brunei Darussalam tetap pada pendiriannya menerapkan hukuman rajam sebagaimana yang tercantum pada pasal 82 Kanun Jenayah Brunei Darussalam 2013. Penelitian ini difokuskan kepada hukuman Rajam yang tertuang di dalam Kanun Jenayah Brunei Darussalam 2013, tuduhan pelanggaran HAM dan pandangan dunia Barat tentang hak hidup dan kebebasan berekspresi. Kemudian hasil dari penelitian tersebut dibedah dengan menggunakan HAM menurut Islam sesuai dengan The Cairo Declaration on Human Right in Islam tahun 1990 di Ibu Kota Mesir, Cairo, oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI). Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan pendekatan normatif. Sebagai hasil dari penelitian ini, terdapat perbedaan sudut pandang yang jauh yang tidak mungkin disatukan antara Barat dan prinsip Islam tentang kebebasan berekspresi dan hak hidup, khususnya di dalam limitasi hak-hak menurut Islam. Islam sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia terutama hak hidup. Namun, hak asasi tersebut tetap disertai dengan aturan lebih lanjut, yaitu batasan-batasan yang sudah ditetapkan langsung melalui syariat Islam. Sehingga, Islam memperbolehkan untuk merampas hak hidup seseorang sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Ocktoberrinsyah, S.Ag., M.Ag.
Uncontrolled Keywords: HAM; hukuman rajam; DUHAM; Hak Hidup
Subjects: Hukum Tata Negara
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Tata Negara (S-1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 08 Oct 2021 15:20
Last Modified: 08 Oct 2021 15:20
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45179

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum