PENDIDIKAN SEKS DALAM TAFSIR TEMATIK DAN TAFSIR ILMI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

Dzalfa Farida Humaira, NIM. 17105030043 (2021) PENDIDIKAN SEKS DALAM TAFSIR TEMATIK DAN TAFSIR ILMI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENDIDIKAN SEKS DALAM TAFSIR TEMATIK DAN TAFSIR ILMI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA)
17105030043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (16MB) | Preview
[img] Text (PENDIDIKAN SEKS DALAM TAFSIR TEMATIK DAN TAFSIR ILMI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA)
17105030043_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (34MB)

Abstract

Pendidikan seks memuat signifikansi pembangunan jiwa dan akal yang pada intinya merupakan upaya preventif untuk menghindarkan anak dan remaja dari berbagai problematika seks. Problematika ini berpotensi menghambat generasi muda dalam menjalani masa mudanya yang produktif dan dapat berkontribusi bagi masyarakat. Tafsir Tematik menyajikan tema pendidikan seks pada jilid keempat yang berkaitan dengan eksistensi generasi muda. Tafsir Ilmi selanjutnya memperdalam wawasan seputar seksualitas sebagai bagian dari pendidikan seks yang tidak banyak disinggung dalam Tafsir Tematik. Melalui model penelitian literature tafsir yang menggunakan metode kualitatif dengan penelitian pustaka yang dikaji secara deskriptif-elaboratif dan analitis-kritis, tema pendidikan seks dalam kedua tafsir diteliti guna mengetahui tiga hal berikut, yakni kekurangan dan kelebihan, karakteristik, serta konstruksi pendidikan seks. Pendidikan seks memuat dua aspek utama, yakni pengetahuan seks dan sekualitas dari perspektif keilmuan yang membahas hal itu seperti biologi (sex instruction), dan nilai-nilai tertentu yang bersifat pengajaran dalam mencerna pengetahuan tersebut (sex education). Maka dari itu, pendidikan seks befungsi untuk membekali remaja dalam menghadapi masa pubertas dan kedewasaannya secara berpengatahuan dan bijaksana, sehingga dapat terhindarkan dari problematika seksualitas. Melalui metode tematik, corak adab-ijtima’i dengan analisis kebahasaan dan corak ilmi dengan penafsiran saintifik, Tafsir Tematik dan Tafsir Ilmi membahas xix pendidikan seks dalam perspektif Al-Qur’an yang dijabarkan secara induktif dan deduktif. Hasil dari penelitian ini di antaranya berikut ini. Kelebihan kedua tafsir ialah mampu menunjuukkan urgensi pendidikan seks dengan bahasa yang mudah dipahami dan sistematika pembahasan yang runut. Sementara kekurangannya berkisar pada stagnasi masalah tertentu dalam seks dan seksualitas yang disebabkan oleh prioritas terhadap penanaman moralitas sehingga menyebabkan pengulangan diskursus dan hukum. Karakteristik kedua tafsir dalam membahas pendidika seks di antaranya adalah menggunakan kalimat yang deskritif, naratif, dan bersifat persuasif. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami dengan uraian yang padat, merujuk pada berbagai kitab tafsir, dan tidak senantiasa mnejalskan aspek penafsiran semisal asbāb al-nuzūl. Adapun terakhir, konstruksi pendidikan seks dalam kedua tafsir dibangun atas konsep ideal moral agama Islam yang menitikberatkan pada pemeliharaan ahlak, kehormatan, dan sikap tanggung jawab secara vertikal dan horizontal.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. Dr. Muhammad Chirzin, M.Ag,
Uncontrolled Keywords: Pendikan Seks; Seksualitas; Tafsir Ilmi; Tafsir Tematik
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 10 Oct 2021 22:19
Last Modified: 10 Oct 2021 22:19
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45209

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum