Irwan Roza, NIM. 99222949 (2004) KONSEP AKTUALISASI DIRI DARI ABRAHAM MASLOW PERSPEKTIF PSIKOLOGI ISLAM. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (KONSEP AKTUALISASI DIRI DARI ABRAHAM MASLOW PERSPEKTIF PSIKOLOGI ISLAM)
99222949_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
|
Text (KONSEP AKTUALISASI DIRI DARI ABRAHAM MASLOW PERSPEKTIF PSIKOLOGI ISLAM)
99222949_BAB II_BAB III_BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Abstract
Konsep aktualisasi diri dari Abraham maslow mengurai potensi-potensi bawaan (bakat-bakat) manusia sejak lahir, yang harus kita gali. Akan tetapi potensi atau bakat pada tiap insan ini haruslah dicari dengan jalan kerja keras, usaha maksimal, lalu jika bakat ini sudah ditemukan maka bakat ini haruslah dibina, dilatih dan kemudian diaktualisasikan. J ika bakat ini sudah ditemukan tapi disia-siakan maka orang tersebut akan merasakan ketidaktenang dalam hidupnya karena ada sesuatu potensi (bakatnya) tidak bisa dipupuk kembangkan apalagi diaktualisasikan. Psikologi humanistik cukup menunjang Maslow, sebagai alat mengembangkan teori-teorinya dengan ditopang filsafat eksistensial dan fenomenologis berusaha mencari potensi-potensi manusia yang hebat yang selama ini selalu diabaikan oleh psikoanalisa dan behavior. Psikoanalisa dan behavior selalu beranggapan bahwasanya manusia pada saat dilahirkan membawa potensi-potensi jahat, buruk dan netral, ibarat kertas putih yang kosong pengalaman-pengalamanlah seabagai pewama kehidupan manusia. Pada saat dunia pemikiran psikologi dikuasai oleh dua aliran besar ini, Maslow mencoba menghadirkan psikologi yang lebih humanis, lebih memandang manusia sebagai makhluk yang istimewa dengan sejuta potensi-potenswi bawaan yang baik. Karenanya konsep psikologi humanistik atau Abraham Maslow khususnya sangat sejalan dengan konsep Islam lebih khususnya psikologi Islami. Psikologi Islami memandang bahwa manusia adalah makhluk yang unik, istimewa (khalqan akhar) dengan susunan struktur jiwa yang terdiri dari tiga aspek dan enam dimensi sebagai berikut: aspek j ismiah memiliki dimensi aljism, aspek nafsiah memiliki dimensi al-nafsu, al-aql, al-qalb, aspek ruhaniah memiliki dimensi al-ruh dan dimensi al-fitrah. Dengan aspeaspek dan dimensi-dimensi bawaan manusia tersebut, manusia bisa menjalankan perannya sebagai seorang khalifah-Nya atau bahasa Maslow orang yang bisa mengaktualisasikan dirinya. Dengan kata lain aktualisasi diri dari Abraham Maslow jika dilihat dari perspektif psikologi Islami adalah orang yang benar-benar mampu menjalankan perannya sebagai seorang khalifah di muka bumi ini, orang yang berhasil menjalankan mandat Tuhan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing : Andy Dermawan, M. Ag |
Uncontrolled Keywords: | Aktualisasi Diri, Abraham Maslow, Perspektif Psikologi Islam |
Subjects: | Bimbingan dan Konseling Islam |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Bimbingan dan Konseling Islam (S1) |
Depositing User: | Drs. Bambang Heru Nurwoto |
Date Deposited: | 11 Oct 2021 11:39 |
Last Modified: | 11 Oct 2021 11:39 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45222 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |