FALSAFAH BUTON “SARAPATANGUNA” UNTUK MERAWAT RELASI DAMAI MUSLIM-KRISTEN DI KOTA BAUBAU PASCA KERUSUHAN AMBON

Samuel Cornelius Kaha, NIM.: 18200010155 (2020) FALSAFAH BUTON “SARAPATANGUNA” UNTUK MERAWAT RELASI DAMAI MUSLIM-KRISTEN DI KOTA BAUBAU PASCA KERUSUHAN AMBON. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (FALSAFAH BUTON “SARAPATANGUNA” UNTUK MERAWAT RELASI DAMAI MUSLIM-KRISTEN DI KOTA BAUBAU PASCA KERUSUHAN AMBON)
18200010155_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (FALSAFAH BUTON “SARAPATANGUNA” UNTUK MERAWAT RELASI DAMAI MUSLIM-KRISTEN DI KOTA BAUBAU PASCA KERUSUHAN AMBON)
18200010155_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Konflik horizontal di Ambon tahun 1999-2002 menyisakan problem relasi sosial antar umat beragama hingga kini. Di antara problem relasi sosial antar umat beragama itu dialami oleh masyarakat Buton di kota Baubau. Penelitian ini menyoroti persoalan konflik itu dalam konteks keagamaan dan bagaimana dampak itu dikelola secara konstruktif untuk menciptakan relasi yang harmonis berbasis perdamaian. Metode yang ditempuh dalam penelitian ini ialah studi kualitatif yang berbasis pada teori perdamaian dan falsafah budaya. Perdamaian dalam konteks budaya diartikan sebagai sekumpulan nilai, sikap, tradisi, perilaku dan gaya hidup yang dibangun di atas penghormatan dan peningkatan terhadap semua hak asasi manusia serta mempunyai komitmen untuk menyelesaikan konflik secara damai. Secara teoretis, nilai dan ruang perdamaian penting bagi sebuah masyarakat untuk menyongsong relasi yang lebih dinamis di masa depan, karena damai merupakan pintu masuk menuju masa depan yang lebih baik pasca dampak konflik komunal. Serapan falsafah Sarapatanguna yang memiliki nilai luhur bagi masyarakat Buton membuka ruang untuk terwujudnya perdamaian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode antropologi etnografi dengan menempuh teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatif, wawancara, analisis data dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa falsafah Sarapatanguna yang dipegang teguh dan diimplementasikan oleh masyarakat Buton berfungsi sebagai perekat yang merawat relasi damai dalam kehidupan masyarakat di Kota Baubau. Falsafah Sarapatanguna melebur dalam nilai-nilai Pomae-maeaka (saling menjaga rasa malu), Pomaa-maasiaka (saling menyayangi), Popia-piara (saling memelihara) dan Poangka-angkataka (saling menghargai). Nilai-nilai yang mengangkat prinsip-prinsip kesetaraan dan keadilan ini menjadi instrumen untuk mewujudkan perdamaian. Termasuk dalam konteks kehidupan antar umat beragama. Penelitian ini hendak memperlihatkan kualitas dari sebuah falsafah budaya dalam mempersatukan relasi antar umat beragama Islam-Kristen guna terawatnya relasi damai di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Sebagai realisasi praktis penelitian ini akan diakhiri dengan kesimpulan dan usulan.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Moh. Soehadha, M. Hum
Uncontrolled Keywords: Falsafah Sarapatanguna, Buton, Nilai Perdamaian, Ruang Perdamaian, Relasi Dinamis, Masa Depan.
Subjects: Agama Kristen (Christianity)
Masyarakat Islam
Sosial, Relasi
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies > Islam Nusantara
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 13 Oct 2021 10:26
Last Modified: 13 Oct 2021 10:26
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45347

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum