PEMIKIRAN THABATHABA’I TERHADAP MATAN HADIS-HADIS MUT’AH DALAM AL-MIZAN FI TAFSIR AL-QUR’AN

Azam, NIM: 19205010068 (2021) PEMIKIRAN THABATHABA’I TERHADAP MATAN HADIS-HADIS MUT’AH DALAM AL-MIZAN FI TAFSIR AL-QUR’AN. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEMIKIRAN THABATHABA’I TERHADAP MATAN HADIS-HADIS MUT’AH DALAM AL-MIZAN FI TAFSIR AL-QUR’AN)
19205010068_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PEMIKIRAN THABATHABA’I TERHADAP MATAN HADIS-HADIS MUT’AH DALAM AL-MIZAN FI TAFSIR AL-QUR’AN)
19205010068_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Penyajian tentang matan hadis-hadis mut‟ah yang terkodifiksi dalam Tafsir al-Mizan fi Tafsir al-Qur‟an. Merupakan karya terbasar Thabathaba’iyang merupakan mengusai berbagai multidisiplin ilmu, termasuk Mufasir dan sekaligus mengusai hadis serta cabang ilmu lainnya dengan menggunaka teori “Fusion of Horizons” Hans-Georg Gadamer sebagai penguat dan karya ilmiah penulisan tesis. Thabathaba’i tidak terikat oleh suatu penafsiran tertentu, Thabathaba’i sangat kritis dan jenius dalam menyikapi suatu hal, termasuk kritis dan idealis dalam menyikapi matan hadis-hadis mut‟ah. Terbukti bahwa Thabathaba’i tidak literal dalam memahami konteks historis sosial munculnya teks matan hadis-hadis mut‟ah dan kontekstual terhadap konteks sosial yang mengitari Thabathaba’isehingga menemukan signifikansi terhadap makna teks historis dan makna konteks atas pembacaan Thabathaba’i. Perhatian Thabathaba’i terhadap matan hadis-hadis mut‟ah tidak lepas dari argumentasi dan historisitas praktek mut‟ah yang terjadi masa Nabi Muhammad. Mut‟ah pada masa Nabi Muhammad sudah dikenal oleh sahabat dan banyak sahabat yang mempraktekan atas anjuran yang diberikan oleh Nabi Muhammad. Kemudian pemusatan perhatian Thabathaba’i terhadap matan hadis-hadis mut‟ah, yang dibentuk oleh suatu argumen bahwa sandaran larangan mut‟ah adalah Umar, bukan dari Nabi Muhammad. Begitu juga pada faktanya mut‟ah adalah di kontekskan li qayami al-dhararati untuk kemaslahatan dan mensucikan umat dari perbuatan zina. Kemudian perhatian Thabathaba’iterhadap matan hadis-hadis mut‟ah dalam memperbolehkan mut‟ah tidak lepas dari konteks Ayat al-Mu‟minun (24). Ayat tersebut perspektif Thabathaba’iadalah ayat tentang kebolehan mut‟ah. Thabathaba’i menyikapi ayat tersebut adalah mutlak untuk konteks mut‟ah dan kebolehannya. Karena pembacaan Thabathaba’i tidak memperlakukan nasyakh mansukh, baik dari sisi teks al-Qur‟an dan juga matan hadis-hadis mut‟ah. Thabathaba’i dalam memahami konteks matan hadis-hadis mut‟ah tidak lepas dari dua horizon, yaitu horizon fakta sejarah tentang konteks mut‟ah yang terjadi di masa Nabi Muhammad dan horizon terhadap pembacaan Thabathaba’i pada konteks sosial alam yang menitari Thabathaba’i. Karena menurut pembacaan horizon Thaba>thaba>’i>, bahwa konteks mut‟ah pada faktanya di latar belakangi oleh kebutuahan yang sanagt mendesak, seperti kondisi keberadaan di medan perang dan psiskis sahabat sanagt butuh pada perempuan. Kemudian konteks tersebut oleh Thabathaba’i dikontekskan atas pembacaan ulang matan hadis-hadis mut‟ah terhadap konteks makna idealnya. Karena Thabathaba’i mengamati perkembangan zaman dan pertumbuhan perempuan yang sangat menggoda. Kemudian oleh Thabathaba’i konteks mut‟ah di masa Nabi Muhammad di kontekskan oleh Thabathaba’i atas kebolehan mut‟ah, karena berlandaskan horizon tersebut.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. H. Agung Danarta M.Ag
Uncontrolled Keywords: Matan hadis-hadis mut‟ah dan horizon pembacaan Thabathaba’i
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 13 Oct 2021 10:49
Last Modified: 13 Oct 2021 10:49
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45358

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum