PEMBATALAN PERKAWINAN POLIGAMI DENGAN ALASAN ADANYA PENGGUNAAN AKTA CERAI PALSU OLEH SUAMI (STUDI ANALISIS ATAS PUTUSAN PA PURWOKERTO PERKARA NOMOR 338/PDT.G/1997/PA PWT)

AHLAN SUHEFI - NIM. 94312162, (2010) PEMBATALAN PERKAWINAN POLIGAMI DENGAN ALASAN ADANYA PENGGUNAAN AKTA CERAI PALSU OLEH SUAMI (STUDI ANALISIS ATAS PUTUSAN PA PURWOKERTO PERKARA NOMOR 338/PDT.G/1997/PA PWT). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (897kB) | Preview
[img] Text
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (573kB)

Abstract

ABSTRAK Dalam Undang-undang perkawinan nomor 1 tahun 1974 pasal 1 di sebutkan bahwa Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri untuk membentuk keluarga, pengertian ini bukan hanya terbatas pada lahirnya saja melainkan mencakup jiwa dan raga, materiil dan spiritual yang mana di ikat dengan perjanjian yang suci yang nantinya juga di pertanggungjawabkan kepada Allah. Untuk mencapai tujuan tersebut tentunya harus ada persetujuan dan kejujuran dari kedua belah pihak, dengan demikian akan tercipta persamaan langkah untuk landasan yang kokoh dalam menjalani kehidupan berkeluarga. Apabila seorang lelaki dan seorang wanita telah sepakat untuk melangsungkan perkawinan , maka mereka harus taat pada peraturan hukum yang berlaku dalam peraturan perkawinan tersebut. Dalam kenyataan di masyarakat seringkali kita jumpai penyelesaian masalah poligami sulit dilakukan, sehingga ada kecenderungan penyelesaian masalah poligami ini dengan cara melakukan perkawinan poligami dengan menggunakan akta cerai palsu, padahal masih terikat dengan perkawinan dengan orang lain, tanpa menghiraukan peraturan hukum yang ada. Sehubungan dengan masalah tersebut dalam Undang-undang Perkawinan no. 1 tahun 1974 menyatakan bahwa barang siapa keberatan dengan adanya penipuan, penggunaan surat-surat palsu dalam pernikahan , dapat mengajukan permohonan pembatalan perkawinan ke Pengadilan Agama. Penelitin ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dan menggunakan deskripstif analitik, yaitu selain memberi gambaran yang cermat mengenai kasus tersebut juga memberikan analisis terhadap kasus itu. Metode pengumpulan data yang di gunakan selain menggunakan metode wawancara, juga menggunakan metode dokumentasi. Dari penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa Untuk pembatalan perkawinan poligami karena adanya penggunan akta surat cerai palsu hanya bisa di lakukan oleh Pengadilan Agama dengan di dasarkan pada alat bukti surat atau tertulis, saksi dan pengakuan yang mendukung pembuktian. Dan Pembatalan perkawinan ini menyebabkan hubungan suami istri berakhir, namun hal ini bersifat sementara, artinya apabila persyaratan yang kurang tersebut dapat di penuhi, maka dapat menikah lagi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : H.M. Amir, SH. Drs. Makhrus M., M.Hum
Uncontrolled Keywords: Poligami , Pembatalan Perkawinan , Akta cerai palsu
Subjects: Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 25 Jul 2013 20:58
Last Modified: 04 Aug 2016 10:42
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4551

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum