KEBAHAGIAAN DALAM TREN GAYA HIDUP MINIMALIS PADA KOMUNITAS LYFE WITH LESS: PERSPEKTIF ETIKA AL-GHAZALI

Annisa Rizki Ananda, NIM: 19205010080 (2021) KEBAHAGIAAN DALAM TREN GAYA HIDUP MINIMALIS PADA KOMUNITAS LYFE WITH LESS: PERSPEKTIF ETIKA AL-GHAZALI. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KEBAHAGIAAN DALAM TREN GAYA HIDUP MINIMALIS PADA KOMUNITAS LYFE WITH LESS: PERSPEKTIF ETIKA AL-GHAZALI)
19205010080_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (KEBAHAGIAAN DALAM TREN GAYA HIDUP MINIMALIS PADA KOMUNITAS LYFE WITH LESS: PERSPEKTIF ETIKA AL-GHAZALI)
19205010080_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Kebahagiaan menjadi pembahasaan yang selalu menarik untuk dikaji, mengingat kebahagiaan adalah tujuan utama setiap individu dalam kehidupannya, karena pada dasarnya tidak ada orang yang tidak ingin mencapai kebahagiaan. Namun, pada realitanya banyak orang yang keliru akan makna kebahagiaan itu sendiri, hingga pada akhirnya mendatangkan masalah-masalah baru yang justru mendatangkan ketidakbahagiaan. Dalam hal ini peneliti menemukan sebuah tren gaya hidup yang sedang diminati banyak orang di seluruh dunia yang menggalakan prinsip hidup minimalis sebagai sarana mencapai kebahagiaan yang positif. Gaya hidup ini pertama kali dikembangkan oleh Jepang dan Barat, dengan mengajarkan bagaimana prinsip menyederhanakan segala aspek justru dapat membahagiakan seseorang, hal ini bahkan bertolak belakang dengan opini yang selama ini dianut masyarakat. Adanya persoalan tersebut menarik bagi peneliti untuk dikaji lebih mendalam melalui perspektif etika Al-Ghazali, untuk memahami lebih jelas esensi kebahagiaan secara bijak sebagaimana yang diuraikan oleh Al-Ghazali. Penelitian ini merupakan gabungan kajian etika teoritis dan praktik dengan menggunakan teori fenomenologi Edmund Husserl untuk mencari hakikat kebahagiaan dalam tren gaya hidup minimalis melalui pengalaman pengikut komunitas Lyfe With Less sebagai penggiat gaya hidup minimalis di Indonesia, kemudian data yang didapat, di reduksi untuk dicari esensi kebahagiaan dari fenomena tersebut, dan dianalisis berdasarkan perspektif etika Al-Ghazali. Hasil dari penelitian ini ditemukan dua hal; gaya hidup minimalis dapat menjadi sarana kebahagiaan bagi pengikut komunitas Lyfe With Less karena prinsip-prinsip yang diterapkan dalam gaya hidup minimalis dapat memberi perubahan lebih baik dan bermakna dalam berbagai aspek kehidupan penggiatnya. Kemudian esensi kebahagiaan yang diperoleh dalam gaya hidup minimalis berupa kebahagiaan di kehidupan dunia melalui prinsip-prinsip yang diterapkan dalam gaya hidup minimalis, dan bila diterapkan secara terus menerus dan dihayati, gaya hidup minimalis juga dapat menjadi sarana dalam mengantarkan penggiatnya untuk mencapai kebahagiaan paling tinggi menurut Al-Ghazali yaitu kenikmatan ukhrawi.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. H. Muhammad Taufik, S.Ag., M.A
Uncontrolled Keywords: Kebahagiaan, Gaya Hidup Minimalis, Etika Al-Ghazali
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 17 Oct 2021 20:52
Last Modified: 17 Oct 2021 20:52
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45554

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum