MIMESIS DAN KULTUR TAFSIR AL-QUR’AN: KONTEKS, STRUKTUR DAN TRADISIONALITAS DALAM TAFSIR AYAT-AYAT SOSIAL KITAB MAFATIH AL-GHAIB

Muhammad Fathur Rozaq, S. Ag., NIM.: 17200010112 (2021) MIMESIS DAN KULTUR TAFSIR AL-QUR’AN: KONTEKS, STRUKTUR DAN TRADISIONALITAS DALAM TAFSIR AYAT-AYAT SOSIAL KITAB MAFATIH AL-GHAIB. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MIMESIS DAN KULTUR TAFSIR AL-QUR’AN: KONTEKS, STRUKTUR DAN TRADISIONALITAS DALAM TAFSIR AYAT-AYAT SOSIAL KITAB MAFATIH AL-GHAIB)
17200010112_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (MIMESIS DAN KULTUR TAFSIR AL-QUR’AN: KONTEKS, STRUKTUR DAN TRADISIONALITAS DALAM TAFSIR AYAT-AYAT SOSIAL KITAB MAFATIH AL-GHAIB)
17200010112_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini berporos pada pengaplikasian teori hermeneutika dalam kajian tafsir Al-Qur’an. Adapun teori hermeneutika yang digunakan adalah tiga alur mimesis yang digagas oleh Paul Ricoeur dalam Time and Narrative. Karya tafsir yang dikaji dalam penelitian adalah Mafātiḥ al-Gaib karangan Fakhr al- Din al-Rāzī. Signifikansi penggunaan teori mimesis1 adalah untuk menghidupkan kembali diskursus sosial yang tersamarkan oleh rentang waktu dalam satu konteks tertentu. Konteks dalam penelitian ini tidak difungsikan sebagai alat untuk memahami teks, lebih dari itu ia adalah bagian integral dari teks dengan diskursus yang telah mati. Dalam kasus al-Rāzī diskursus sosial yang muncul yakni relasi erat antara ulama dan penguasa di samping beberapa intrik politik yang tajam hingga menewaskannya. Berkacamatakan mimesis2 respons al-Rāzī terhadap elit menjadi lebih terang terbaca di dalam tafsirnya dengan gambaran diskursus tersebut. Terdapat alur retorika yang sengaja disusun bagi kalangan elit dan khususnya penguasa dalam tafsirnya sebagai gambaran normatif akan kepemimpinan ideal dengan narasi persuasif. Di titik ini al-Rāzī menyebut bahwa ulama adalah umara’ al-umara’, dengan narasi ini secara tidak langsung ia memosisikan dirinya sendiri sebagai amīr al-umara’. Narasi tafsir al-Rāzī selain ditujukan untuk umum dalam beberapa ayat yang terkait dengan diskursus ulama-penguasa terlihat audiens yang dituju adalah elit negara serta penguasa. Mimesis3 mengantar penulis pada penelusuran akan tradisi tafsir Al-Qur’an dilingkaran istana. Di titik ini penulis mencoba untuk membandingkan al-Rāzī dengan mufasir lain yang memiliki ikatan dengan penguasa yakni al-Ṭabari dan Ibn Kaṡīr. Perbandingan antara ketiganya menjadi demarkasi, bahwa pemikiran dan keberanian al-Rāzī melahirkan karya tafsir dengan penyuaraan lantang pada keadilan dan kesetaraan kepada penguasa.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Mohammad Yunus, LC., MA., Ph.D
Uncontrolled Keywords: Mimesis, al-Rāzī, Mafātiḥ al-Gaib, diskursus sosial, narasi tafsir, penguasa.
Subjects: al Qur'an > Hermeneutika Al Qur'an
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hermeneutika Al Qur'an
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 25 Oct 2021 14:38
Last Modified: 25 Oct 2021 14:38
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45898

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum