Implementasi Prinsip Ehipassiko Terhadap Interaksi Toleransi Umat Beragama Buddha di Desa Jatimulyo Kulon Progo

Irwan Mulia Suranto, NIM: 18205010064 (2020) Implementasi Prinsip Ehipassiko Terhadap Interaksi Toleransi Umat Beragama Buddha di Desa Jatimulyo Kulon Progo. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Implementasi Prinsip Ehipassiko Terhadap Interaksi Toleransi Umat Beragama Buddha di Desa Jatimulyo Kulon Progo)
18205010064_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (Implementasi Prinsip Ehipassiko Terhadap Interaksi Toleransi Umat Beragama Buddha di Desa Jatimulyo Kulon Progo)
18205010064_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Ehipassiko menurut umat Buddha adalah sebuah prinsip yang berawalan dari kata dari ehi, pasha, dan ika yang artinya datang, lihat, dan buktikan. Sehingga dalam ehipassiko umat Buddha diharapkan dapat berhati-hati dalam menerapkan setiap ajaran, hal ini berkaitan langsung terhadap kehidupan umat beragama di era milenial saat ini yang dapat mempengaruhi pemahaman masyarakat terhadap sebuah kebenaran tanpa menghiraukan bukti melalui media informasi, maka prinsip ehipassiko berupaya untuk dapat mengurangi keselisihan faham diantara umat beragama yang multikultur di Indonesia. Penelitian ini akan melihat bagaimana implementasi dari prinsip ehipassiko terhadap interaksi toleransi antar umat beragama di Desa Jatimulyo Kulonprogo. Untuk menjawab rumusan masalah, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam pengumpulan data, penulis berupaya melakukan observasi dengan mengamati interaksi yang terjadi pada objek penelitian. Adapun dalam penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi Peter L. Berger yaitu teori konstruksi sosial untuk melihat bagaimana interaksi toleransi umat beragama yang ada di Desa Jatimulyo, kemudian setelah adanya penerapan teori konstruksi sosial akan ditinjau menggunakan teori kerukunan umat beragama A. Mukti Ali dalam upaya mempertahankan sikap toleransi antar umat beragama di Desa Jatimulyo melalui implementasi dari pemahaman prinsip ehipassiko. Dari hasil data penelitian membuktikan bahwa penerapan prinsip ehipassiko sejalan dengan teori Peter L. Berger melalui proses internalisasi, eksternalisasi, dan objektifikasi namun dalam hal ini ada konteks lain yang melatarbelakangi terbentuknya interaksi toleransi di Desa Jatimulyo yaitu konteks agama, sosial-budaya, dan pendidikan. Kemudian konsep kerukunan A. Mukti Ali dalam upaya menjaga sikap toleransi antar umat beragama yaitu konsep agree in disagreement melalui 3 konteks tersebut selaras dengan data penelitian. Namun konsep agree in disagreement menurut A. Mukti Ali yang telah terjalin dengan baik di Desa Jatimulyo harus tetap dipertahankan, sebab jika rasa menghormati dan saling menghargai kepercayaan orang lain ini tidak dibarengi dengan rasa menghormati secara berkepanjangan yang benar-benar tulus menerima dikhawatirkan konsep agree in disagreement hanya sebatas menerima sesaat tidak secara berkepanjangan, sehingga perlu ada penambahan makna, yaitu penekanan rasa menghormati (Respect) didalam konsep agree in disagreement.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. H. Ahmad Singgih Basuki, M.A
Uncontrolled Keywords: Ehipassiko,Toleransi, Implementasi
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Agama dan Filsafat (S2) > Studi Agama dan Resolusi Konflik
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 29 Oct 2021 09:01
Last Modified: 29 Oct 2021 09:01
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46058

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum