HUKUM AZAN DI TELINGA BAYI YANG BARU LAHIR MENURUT PANDANGAN ULAMA MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA DI D.I.YOGYAKARTA

ANWAR BAIHAQI, NIM.14360066 (2020) HUKUM AZAN DI TELINGA BAYI YANG BARU LAHIR MENURUT PANDANGAN ULAMA MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA DI D.I.YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (HUKUM AZAN DI TELINGA BAYI YANG BARU LAHIR MENURUT PANDANGAN ULAMA MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA DI D.I.YOGYAKARTA)
14360066_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (HUKUM AZAN DI TELINGA BAYI YANG BARU LAHIR MENURUT PANDANGAN ULAMA MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA DI D.I.YOGYAKARTA)
14360066_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Anak merupakan amanah yang harus dijaga dengan baik. Dalam upaya itulah seringkali orang tua berusaha sedemikian rupa agar kelak anak-anaknya menjadi orang yang shaleh/sholehah berguna bagi masyarakat dan agama. Begitu pula ketika sang bayi telah lahir di dunia, do’a sang Ibu/Bapak tidak pernah reda. Ketika bayi pertama kali terdengar tangisnya, saat itulah sang ayah akan membacakannya kalimat adzan di telinga sebelah kanan, dan kalimat iqamat pada telinga sebelah kiri. Tentunya semua dilakukan dengan tujuan tertentu. Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama merupakan dua lembaga keagamaan terbesar di Indonesia. Masing-masing dari kedua lembaga tersebut memiliki metode tersendiri dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang muncul pada saat ini. Maka dari itu tidak heran apabila keduanya saling berbeda pendapat dalam menyelesaikan sebuah kasus hukum, baik dalam permasalahan fikih maupun permasalahan muamalah. Meskipun kedua lembaga tersebut sama dalam hal penggunaan dalil hadits namun jalur yang ditempuh oleh kedua lembaga tersebut berbeda. Tujuan dari skripsi ini yaitu untuk mengetahui metode yang digunakan oleh ulama Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama terkait hukum adzan ditelinga bayi yang baru lahir. Adapun penelitian yang dilakukan penulis merupakan penelitian lapangan dan metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif-komparatif yaitu terjun langsung dengan memetakan pendapat para tokoh lalu membandingkan pendapat para tokoh, sehingga jelas perbedaanya dan persamaanya yang memunculkan klasifikasi-klasifikasi menurut jenis pendapatnya masing-masing. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan usul fikih. Data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode ijtihad/istinbat yang berkembang dalam tradisi pemikiran masing-masing organisasi. Hasil penelitian yang dilakukan, bahwasanya ulama Muhammadiyah yang menjadi subjek di dalam penelitian ini sepakat berpandangan bahwa hadits yang diriwayatkan oleh ‘Ashim bin Ubaidillah terkait Rasulullah saw. mengadzani Cucunya Hasan dan Husein ketika lahir tergolong hadits yang dhoif, sehingga dengan ini tidak mengamalkannya. Sedangkan ulama Nahdlatul Ulama berpandangan bahwasannya hukum adzan di telinga bayi yang baru lahir tersebut tergolong Sunnah berdasarkan pada ulama shalafuna sholihin terutama imam empat mazhab dan ulama-ulama Syafi’iyah seperti An-Nawawi dan Ar-Rafi’i yang mengatakan Sunnah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: VITA FITRIA S.Ag, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Mengadzani Bayi yang Baru Lahir, Ulama Muhammadiyah, Ulama Nahdlatul Ulama, Pendapat Hukum
Subjects: Perbandingan Madzhab
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 02 Nov 2021 10:03
Last Modified: 02 Nov 2021 10:03
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46230

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum