EPISTEMOLOGI MEDIA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN QIRA’ATI, IQRA`, UMMI, DAN 10 JAM BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN

Alis Muhlis, NIM.: 18205010066 (2020) EPISTEMOLOGI MEDIA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN QIRA’ATI, IQRA`, UMMI, DAN 10 JAM BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (EPISTEMOLOGI MEDIA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN QIRA’ATI, IQRA`, UMMI, DAN 10 JAM BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN) 18205010066_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview
	Text (EPISTEMOLOGI MEDIA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN QIRA’ATI, IQRA`, UMMI, DAN 10 JAM BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN) 18205010066_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (10MB) | Request a copy

Abstract

Pergumulan Islam dengan penduduk Nusantara Indonesia memakan waktu yang cukup panjang dengan stamina perjuangan yang luar biasa dan melelahkan. Pada masa Islamisai hingga masa perkembangannya, Al-Qur‘an diperkenalkan oleh para da‟i kepada masyarakat secara beriringan. Mengingat Al-Qur‘an sebagai kitab suci umat Islam dalam artian apabila seseorang memeluk atau menjadi muslim ada tuntutan baginya untuk mempelajari Al-Qur‘an minimal bisa membacanya secara lancar. Berhubung Al-Qur‘an adalah berbahasa Arab, maka mau tidak mau suka tidak suka sebagai muslim harus mengusahakan untuk mempelajarinya. Berbagai macam media pembelajaran Al-Qur‘an telah disusun oleh para tokoh intelektual dan ualama dari berbagai kalangan dan latar belakang guna memberikan kemudahan dan mempercepat dalam pembelajaran Al-Qur‘an. Setiap media pembelajaran Al-Qur‘an yang di susun pasti memiliki karakteristik, ciri khas, dan keunggulan, serta kekurangannya masing-masing. Fokus penelitian ini adalah mengkaji epistemologi dari media pembelajaran Al-Qur‘an dengan mengambil sampel penelitian pada keempat media pembelajaran Al-Qur‘an yakni Qira‟ati, Iqra`, Ummi, dan 10 Jam Belajar Membaca Al-Qur‟an. Dengan demikian, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; 1). Bagaimana sistem pembelajaran Al-Qur‘an Qira‟ati, Iqra`, Ummi, dan 10 Jam Belajar Membaca Al-Qur‟an?; 2) Apa persamaan dan perbedaan dari keempat media pembelajaran Al-Qur‘an tersebut?; 3). Apa kelebihan dan kekurangan dari keempat media pembelajaran Al-Qur‘an tersebut?. Sedangkan metode penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian pustaka dengan teknik pengolahan datanya adalah deskriptif-analitik-komparatif. Kesimpulan akhir yang dapat diperoleh pada penelitian ini adalah bahwa lahirnya berbagai media pembelajaran Al-Qur‘an dari masa ke masa mengalami pembaharuan. Penulis melakukan pemetaan menjadi empat era/masa, yaitu era Islamisasi, Pribumisasi, Kontestasi, dan Digitalisasi. Hakikat lahirnya media-media pembelajaran Al-Qur‘an tersebut dari waktu ke waktu adalah sebagai bentuk respon terhadap kondisi sosial masyarakat yang memprihatinkan akan semakin merebaknya buta huruf Al-Qur‘an. Disamping itu media-media di susun oleh penyusunnya yaitu merupakan upaya pembaharuan sebagai bentuk ikhtiar dalam melahirkan sebuah media pembelajaran Al-Qur‘an baru yang lebih mudah dan praktis, efektif dan efesien, serta dapat menghasilkan produk pelajar/siswa yang berkualitas mampu lancar, mahir dan tartil dalam penguasaan membaca Al-Qur‘an. Sistem pembelajaran yang dibangun pun juga beragam, sesuai dengan kecerdasan dan kreatifitas masing-masing penyusunnya. Adapun terjadinya persamaan dan perbedaan, serta kelebihan dan kekurangan antar masing-masing media pembelajaran Al-Qur‘an satu dengan yang lainnya, yaitu dengan mencoba melakukan pengkajian secara komparatif pada keempat media pembelajaran Al-Qur‘an merupakan suatu keniscayaan dan menjadi keunikan serta keistimewaan tersendiri sebagai khazanah dan kekayaan literatur Islam di Indonesia.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item