PHENOMENOLOGI AGAMA

HARITH ABDOUSSALAM, (2008) PHENOMENOLOGI AGAMA. /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 23 Th. 1980/.

Preview	Text 03. HARITH ABDUSSALAAM - PHENOMOLOGI AGAMA.pdf - Accepted Version Download (7MB) | Preview
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox) lightbox.jpg Download (0B)
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview) preview.jpg Download (0B)
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium) medium.jpg Download (0B)
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small) small.jpg Download (0B)

Abstract

Phenomenologi agama, dalam bahasa Inggris Phenomenology of Religion, dalam bahasa Jerman Religionsphanomenologie, dan dalam bahasa Belanda Godsdienstfenomenologie. Nama ini sering dipakai oleh para sarjana Continental, dalam artian benua Eropa, dalam studi yang disebut Perbandingan Agama atau yang secara semantik Studi Perbandingan Agama. Selanjutnya iPerbandingan Agama/i atau studi Perbandingan Agama ini di kalangan sarjana yang berminat mempelajari agama-agama Bernama iSejarah Agama-Agama/i. Dalam hal ini ada dua dasar pertimbangan nama Sejarah Agama-Agama ini. Pertimbangan pertama adalah merupakan hasil keputusan salah satu kongresnya yang membentuk sebuah perhimpunan internasional dengan nama International Association for the History of Reigion yang dalam bahasa Indonesia lebih kurang Perhimpunan Sejarah Agama-Agama Internasional. Pertimbangan lain tidak adalah begitu mudah menterjemahkan ungkapan bahasa Jerman iReiligionswissenschaft/i ke dalam Bahasa Inggris. Para sarjana memaksakan penggunaan ungkapan iHistory of Religions,/i Sejarah Agama-Agama, dalam artian yang paling luas. Dalam ungkapan atau istilah ini mencakup bukan saja sejarah tetapi juga studi perbandingan agama, morphologi agama dan phenomenologi agama. Oleh karena itu dalam proses perkembangannya kemudian Sejarah Agama-Agama ini telah diakui sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan.b

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item