PANDANGAN TOKOH MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA DI KABUPATEN BANTUL TENTANG PENGGUNAAN GAS ELPIJI BERSUBSIDI OLEH MASYARAKAT MAMPU

Ihya Nizam Muhammad, NIM.: 21103060031 (2025) PANDANGAN TOKOH MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA DI KABUPATEN BANTUL TENTANG PENGGUNAAN GAS ELPIJI BERSUBSIDI OLEH MASYARAKAT MAMPU. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PANDANGAN TOKOH MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA DI KABUPATEN BANTUL TENTANG PENGGUNAAN GAS ELPIJI BERSUBSIDI OLEH MASYARAKAT MAMPU)
21103060031__BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PANDANGAN TOKOH MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA DI KABUPATEN BANTUL TENTANG PENGGUNAAN GAS ELPIJI BERSUBSIDI OLEH MASYARAKAT MAMPU)
21103060031_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Penggunaan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu masih menjadi polemik di Indonesia, termasuk di Kabupaten Bantul. Fenomena ini menimbulkan problematika dalam masyarakat, terutama ketika masyarakat mampu justru dengan mudah memanfaatkan subsidi tersebut. Disisi lain pemerintah mengeluarkan kebijakan terkait penghentian distribusi ditingkat pengecer, lalu kemudian disusul fatwa MUI yang menyatakan dengan jelas keharaman bagi masyarakat mampu menggunakan gas elpiji bersubsidi. Dalam penelitian ini, pandangan dari tokoh organisasi kemasyarakatan Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama menjadi penting untuk dikaji, karena keduanya memiliki peran strategis dalam membentuk kesadaran moral masyarakat. Persoalan yang diangkat dalam penelitian ini mencakup keabsahan penggunaan subsidi oleh kelompok yang tidak berhak, yaitu golongan masyarakat selain dalam kriteria yang diperbolehkan menggunakan subsidi, serta nilai keadilan distribusi dalam Islam, serta implikasi moral dan sosial dari praktik tersebut. Penelitian ini menggunakan teori Maqaṣid al-Syari’ah untuk menganalisis pandangan tokoh Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama terkait penggunaan elpiji bersubsidi oleh masyarakat mampu. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan sifat penelitian deskriptif-analitis-komparatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap 5 tokoh masing-masing organisasi, lapangan, serta studi literatur yang ditujukan untuk menghimpun informasi dari sumber-sumber sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kesesuaian pandangan keagamaan terhadap kebijakan subsidi energi dan perilaku masyarakat dalam perspektif Maqaṣid al-Syari’ah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik tokoh Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama secara umum sepakat bahwa penggunaan elpiji bersubsidi oleh masyarakat mampu merupakan bentuk ketidakadilan dan penyimpangan moral yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Pandangan Muhammadiyah cenderung lebih tegas, normatif, dan berorientasi pada pembenahan struktural, sementara NU lebih fleksibel, kontekstual, dan menekankan pada pendekatan sosial-kultural serta edukatif. Meskipun pendekatan keduanya berbeda, namun keduanya menekankan pentingnya distribusi yang adil, tanggung jawab sosial, dan perlunya regulasi yang lebih tegas dari pemerintah agar subsidi tepat sasaran.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information / Supervisor: Prof. H. Wawan Gunawan, S.Ag., M.Ag
Uncontrolled Keywords: gas elpiji bersubsidi; masyarakat mampu; Muhammadiyah; Nahdlatul Ulama; Maqaṣid al-Syari’ah
Subjects: 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.413 Perbandingan Mazhab
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya edt
Date Deposited: 06 Dec 2021 08:42
Last Modified: 11 Aug 2025 09:58
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46369

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum