FANA’ DAN BAQA’ DALAM PERSPEKTIF SYEKH ABDUS SAMAD ALPALIMBANI DAN RELEVANSINYA DALAM KONTEKS KEKINIAN

NYAYU SITI ZAHRAH, NIM : 19205010051 (2021) FANA’ DAN BAQA’ DALAM PERSPEKTIF SYEKH ABDUS SAMAD ALPALIMBANI DAN RELEVANSINYA DALAM KONTEKS KEKINIAN. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (FANA’ DAN BAQA’ DALAM PERSPEKTIF SYEKH ABDUS SAMAD ALPALIMBANI DAN RELEVANSINYA DALAM KONTEKS KEKINIAN)
19205010051_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (FANA’ DAN BAQA’ DALAM PERSPEKTIF SYEKH ABDUS SAMAD ALPALIMBANI DAN RELEVANSINYA DALAM KONTEKS KEKINIAN)
19205010051_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Penelitian ini fokus mengkaji pemikiran tasawuf Syekh Abdus S}amad al-Palimbani tentang fana’ dan baqa’, dimana ajaran fana’ dan baqa’ dalam pemikiran al-Palimbani memiliki keunikan tersendiri yang berbeda dengan pemikiran fana’ dan baqa’ dari pencetus pertamanya yaitu Abu Yazid al-Bustami. Penelitian terhadap pemikiran tasawuf al-Palembani secara umum penting dilakukan untuk memberikan informasi secara lebih komperhensif kepada kalangan akademisi tentang pemikiran fana>’ dan baqa>’ al-Palimbani yang belum banyak diketahui orang. Selain itu problem kekinian yang menyangkut tentang kemerosotan moral dan kotornya jiwa manusia nampaknya sangat membutuhkan obat berupa pensuci jiwa dan pendekatan diri kepada Allah, salah satu cara untuk mensucikan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah yaitu dengan menempuh jalan tasawuf yakni dengan cara melewati maqam fana’ dan baqa’, Sehingga ajaran fana’ dan baqa’ yang memiliki tahapan-tahapan berupa ajaran memperbaiki akhlak dan mensucikan jiwa ini sangat relevan untuk menjadi solusi atas problem yang di rasakan manusia dalam konteks kekinian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan atau library research dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan metode deskriptif analisis. Dalam penelitian ini penulis menggali pemikiran Syekh Abdus S}amad al-Palimbani dengan menggunakan teori hermeneutika double movement Fazlur Rahman. Dimana hermeneutika double movement marupakan metode penafsiran dengan dua gerakan ganda yakni melihat konteks zaman sekarang, lalu dikembalikan ke konteks historis dan dikembalikan lagi ke konteks zaman sekarang Adapun hal yang ingin penulis temukan disini yakni tentang bagaimana fana’ dan baqa’ dalam pemikiran Syekh Abdus S}amad al-Palimbani dan bagaimana relevansi ajaran fana>’ dan baqa>’ dalam konteks kekinian ?. Teori double movement ini memiliki dua gerakan ganda yang menghantarkan penulis menemukan kesimpulan bahwa ajaran fana’ Syekh Abdus S}amad al-Palimbani pada intinya memiliki makna bahwa tidak ada yang wujud kecuali wujud Allah, sedangkan makna dari baqa>’ yaitu mampu menangkap eksistensi dari Allah dalam setiap makhluk yang di ciptakan- Nya, hal semacam ini memiliki kesamaan dengan paham wahdat al-wuju> atau persatuan wujud, karena esensi dalam ajaran fana>’ dan baqa>’ juga mengajarkan tentang persatuan wujud. Adapun ajaran fana’ dan baqa’ ini akan bisa ditempuh jika sudah mensucikan jiwa yakni dengan cara menjauhi maksiat batin (perbuatan dosa yang berasal dari dalam batin) dan menjalani ketaatan batin (kondisi kejiwaan yang patuh akan perintah Allah yang dilakukan berdasarkan hati nurani) serta memperbanyak zikrullah. Adapun relevansi dari ajaran fana’ dan baqa’ Syekh Abdus S}amad al-Palimbani yaitu sangat erat kaitannya dengan tingkatantingkatan tasawuf tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ajaran fana>’ dan baqa>’ hanya relevan bagi orang-orang yang sudah berada di level tasawuf tingkat tinggi, namun perlu diketahui bahwa dengan adanya problem yang dihadapi dalam konteks kekinian yakni kemerosotan akhlak dan gangguan psikologis pada masyarakat di era pandemi, maka ajaran tentang tahapan-tahapan mencapai fana’ dan baqa’ yakni menjauhi maksiat batin, menjalani ketaatan batin dan memperbanyak zikrullah merupakan ajaran yang sangat relevan bagi semua kalangan dan masih sangat relevan dalam konteks kekinian, karena dengan menjauhi maksiat batin seperti marah, cinta dunia, takabur, riya‘ dan lain sebaginya dapat memperbaiki akhlak. Selain itu, menjauhi maksiat batin dan menjalankan ketaatan batin bertujuan untuk membersihkan jiwa, sehingga jika jiwa sudah bersih bahkan sudah melewati tingkatantingkatan tasawuf dengan bimbingan seorang mursyid, maka ajaran fana’ dan baqa’ juga akan relevan baginya.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. H. Fahruddin Faiz, S.Ag., M.Ag.
Uncontrolled Keywords: fana’ , baqa’, al-Palimbani
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Agama dan Filsafat (S2)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 06 Nov 2021 21:13
Last Modified: 06 Nov 2021 21:13
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46389

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum