KONSEP BAHASA DALAM PANDANGAN BUDDHISME ZEN

Ahmad Al Badri Hadkas, NIM. 17105010055 (2021) KONSEP BAHASA DALAM PANDANGAN BUDDHISME ZEN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSEP BAHASA DALAM PANDANGAN BUDDHISME ZEN)
17105010055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (KONSEP BAHASA DALAM PANDANGAN BUDDHISME ZEN)
17105010055_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Bahasa yang lahir dari sejarah panjang kebudayaan manusia memiliki posisi tersendiri dalam pergulatan dunia filsafat. Di luar dari segala bentuk fungsi dan kegunaannya, bahasa secara mendalam kemudian menjadi sentral pembahasan dalam kajian Logosentris. Fokus utama dalam tulisan ini adalah melihat bagaimana posisi dan keterhubungan bahasa dalam realitas. Bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi hingga menyampaikan pesan pada hakikatnya memiliki keterbatasan. Keterbatasan yang merangkum kekurangan dan kelemahan pada setiap penggunaannya. Sebab faktanya, bahasa tidak akan pernah secara sempurna dapat merangkum semua makna yang hadir di ruang realitas (segala kejadian empiris). Olehnya, tulisan ini kemudian bertujuan secara khusus untuk mengetahui bagaimana hubungan bahasa dan realitas pada pandangan Zen Buddhisme. Dalam hal ini, pada pemikiran Zen terdapat konsepsi mengenai ilusi dalam penggunaan bahasa yang berfokus pada hubungannya dengan realitas. Jenis penelitian pada tulisan ini adalah penelitian kualitatif kepustakaan. Rujukan utama yang diangkat dan digunakan adalah buku karya Daisetz T. Suzuki yang berjudul An Introduction to Zen Buddhism. Selain itu terdapat rujukan lainnya dalam memperkuat penjelasan dan analisis mengenai Zen, seperti dari Allan Watts, dari bukunya yang berjudul The Way Of Zen. Tidak sampai situ, karena masih terdapat referensi sekunder lainnya yang penulis kemudian tidak dapat mengelakkan keberadaannya sebagai rujukan yang telah memberi banyak kontribusi, bukan sekedar menambahkan data, akan tetapi membantu penulis memahami betapa rumitnya ajaran Zen, baik dipahami sebagai sebuah ajaran maupun kajian kefilsafatan. Maka dari itu, tulisan ini secara keseluruhan menggunakan metode deskripsi dan interpretasi. Kesimpulan yang didapatkan adalah realitas yang ada memiliki sifat untuk terus menerus berubah, akan tetapi bahasa yang hadir dengan sifat konstan membuat realitas seakan-akan tetap dan tak berubah. Itu sebabnya, permanensi hadir dari bahasa, ia hadir sebagai suatu yang tetap dan menetapkan dari dan kepada realitas secara absolut, olehnya, bahasa tersebut dikatakan telah melakukan permanensi kepada realitas. Hal inilah yang merupakan maya (ilusi) yang nyata, memenjarakan setiap individu, menjadi sumber masalah, hingga mengantarkan pada penderitaan, walaupun demikian, dalam tradisi Buddhisme, termasuk Zen sendiri tidak mengelakkan bahasa sebagai jalan menuju kebenaran, hingga jalan menuju pencerahan. Tetapi, pada akhirnya tidak dapat dipungkiri bahwa melepaskan bahasa merupakan bagian dari pencerahan utama dan akhir bagi Zen.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Novian Widiadharma, S.Fil., M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Bahasa, Realitas, Zen Buddhisme
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 08 Nov 2021 11:21
Last Modified: 08 Nov 2021 11:21
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46435

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum