FENOMENA HOAKS DALAM AL-QUR`AN Studi Atas Kisah Hadisul Ifki Dalam QS. An-Nur [24]: 11-20

NAILA MAGFIRA ALWASI, NIM. 17105030029 (2021) FENOMENA HOAKS DALAM AL-QUR`AN Studi Atas Kisah Hadisul Ifki Dalam QS. An-Nur [24]: 11-20. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (FENOMENA HOAKS DALAM AL-QUR`AN Studi Atas Kisah Hadisul Ifki Dalam QS. An-Nur [24]: 11-20) 17105030029_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (FENOMENA HOAKS DALAM AL-QUR`AN Studi Atas Kisah Hadisul Ifki Dalam QS. An-Nur [24]: 11-20) 17105030029_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB)

Abstract

Di era globalisasi sekarang ini kemajuan pesat teknologi menimbulkan beberapa dampak pada penggunaan media sosial. Salah satunya ialah kebebasan penggunaan media sosial yang menjadikan orang-orang dengan mudahnya mengumbar informasi, aib atau fitnah, terutama berita-berita hoaks. Hoaks ialah berita bohong atau informasi salah yang dibuat seolah-olah benar adanya dengan tujuan agar pembaca mempercayainya. Namun ternyata, fenomena hoaks yang marak terjadi di zaman sekarang, pernah terjadi pula pada zaman Rasu>lulla>h saw. bahkan kejadian tersebut menimpa istri Rasu>l sendiri yakni „A>isyah r.a, kisah tersebut dikenal dengan sebutan H{adi>s|ul Ifki yang diabadikan dalam QS. An-Nur [24]: 11-20. Oleh karenanya, penelitian ini akan memaparkan fenomena hoaks melalui kisah H{adi>s|ul Ifki dalam QS. An-Nur [24]: 11-20 dan menggunakan salah satu karya Sayyid Quthb yakni kitab Tafsir Fi> Z{ila>lil Qur`a>n, karena menggunakan bahasa modern yang menjadikan mudah dipahami oleh pembacanya. Tujuan dari penelitian ini ialah mendeskripsikan kisah H{adi>s|ul Ifki yang terdapat dalam QS. An-Nur [24]: 11-20, kemudian dikontekstualisasikan dengan fenomena hoaks zaman sekarang. Selanjutnya penelitian ini menggunakan metode kisah, yaitu menceritakan kisah yang ada dalam Al-Qur’an dengan tujuan agar manusia dapat mengambil pelajaran dan pengalaman, jika baik maka agar bisa diteladani dan jika buruk maka agar bisa dihindari. Dan penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan jenis data kepustakaan yang kajiannya dilakukan dengan menelaah dan mengumpulkan data, literatur dan bahan-bahan pustaka lainnya. Hasil dari penelitian ini bahwasanya mengenai kisah H{adi>s|ul Ifki itu sendiri ialah peristiwa berita bohong yang menimpa „A>isyah r.a yang dituduh berzina dengan S{afwan ibn Mu’at{al, orang yang menyebarkan berita bohong tersebut ialah „Abdulla>h ibn Ubay, sehingga orang-orang musyrik dan munafik langsung mempercayai berita tersebut, bahkan kaum muslimin pun ada yang ikut terhasut untuk mempercayai berita bohong tersebut. Padahal islam mengajarkan untuk selalu berbaik sangka, jangan mudah menyebarkan suatu informasi yang belum diketahui kebenarannya dan teliti terhadap kebenaran suatu informasi. Begitupun dalam kisah H{adi>s|ul Ifki pembaca bisa mengambil hikmah dari peristiwa tersebut agar masyarakat sekarang bisa terhindar dari bahaya atau dampak negatif berita-berita hoaks. Rasu>lulla>h pun dalam menyikapi hoaks yang menimpa istrinya tersebut adalah dengan sikap tenang dan selalu meminta petunjuk kepada Allah, sampai akhirnya Allah menurunkan QS. An-Nur [24]: 11-20 untuk memberi petunjuk, membantah dan mengklarifikasi atas tuduhan-tuduhan bohong yang telah ditujukan kepada „A>isyah r.a tersebut. Al-Qur’a>n juga memberikan solusi dalam menyikapi fenomena hoaks di zaman sekarang, yakni: Prinsip Tabayyun (mencari bukti kebenaran), Tawaqquf (menahan diri untuk tidak langsung mempercayai atau menolak berita), Tajannub Al-Z{ann (menjauhi prasangka), Membudayakan membaca (iqra`) dan Perang melawan hoaks.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item