KH. HUSEIN MUHAMMAD DAN ISU KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN (Studi Tentang Penafsiran KH. Husein Muhammad Terhadap QS. Al-Nisā’ [4]: 34 dalam Buku Islam Agama Ramah Perempuan)

Najwa Al-Husda, NIM. 17105030052 (2021) KH. HUSEIN MUHAMMAD DAN ISU KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN (Studi Tentang Penafsiran KH. Husein Muhammad Terhadap QS. Al-Nisā’ [4]: 34 dalam Buku Islam Agama Ramah Perempuan). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KH. HUSEIN MUHAMMAD DAN ISU KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN (Studi Tentang Penafsiran KH. Husein Muhammad Terhadap QS. Al-Nisā’ [4]: 34 dalam Buku Islam Agama Ramah Perempuan)) 17105030052_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (KH. HUSEIN MUHAMMAD DAN ISU KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN (Studi Tentang Penafsiran KH. Husein Muhammad Terhadap QS. Al-Nisā’ [4]: 34 dalam Buku Islam Agama Ramah Perempuan)) 17105030052_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB)

Abstract

Persoalan laki-laki dan perempuan tidak terlepas dari prinsip dasar Al-Qur’ān yang memperlihatkan pandangan egaliter. Beberapa ayat Al-Qur’ān yang mengungkapkan prinsip ini dapat ditemukan didalamnya. Namun pada kenyataannya, hubungan antara laki-laki dan perempuan masih dianggap timpang. Kaum perempuan masih diposisikan sebagai bagian dari laki-laki (subordinasi), dimarginalkan bahkan didiskriminasi. Hal ini dapat dilihat realitanya secara nyata pada peran-peran mereka, baik dalam sektor domestik (rumah tangga) maupun sektor publik. Banyaknya kekerasan yang menimpa perempuan-perempuan di dunia khususnya di Indonesia menjadi salah satu faktor yang membuat Husein Muhammad memilih untuk menjadi seorang feminis. Menurutnya kekerasan terhadap perempuan merupakan konsekuensi logis dari sistem kekuasaan laki-laki yang dimapankan atas nama agama. Salah satu konsekuensi ini ditunjukkan oleh bunyi teks QS. Al-Nisā’ [4]: 34 yang secara literal mentolerir kekerasan terhadap perempuan dan dapat dipahami bertentangan dengan semangat otonom dan kesetaraan. Sebagai seorang feminis, Husein memasukkan analisa gender dalam penafsirannya yang dipadu dengan kajian yang tidak bersebrangan dengan pendapat ulama-ulama klasik. Pokok bahasan dalam skripsi ini yaitu ingin mendeskripsikan bagaimana argumentasi Husein Muhammad terhadap ayat-ayat yang berindikasi kekerasan terhadap perempuan. Penelitian ini dikaji dengan metode deskriptif analisis. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library Reseach). Adapun pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi dan wawancara dengan mengumpulkan data yang relevan pada buku, jurnal, artikel, dan berita. Data primer bersumber dari karya Husein Muhammad yakni buku Islam Agama Ramah Perempuan: Pembelaan Kiai Pesantren. Sementara data sekunder bersumber dari jurnal, buku, dan artikel serta tulisan-tulisan lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Husein mencoba melakukan reinterpretasi terhadap ayat-ayat yang berindikasi kekerasan terhadap perempuan. Para ulama klasik menafsiri sebagai ayat superioritas laki-laki terhadap perempuan. Dalam memaknai QS. Al-Nisā’ [4] :34, Husein menggunakan pendekatan analisis sosiologis yakni memaknai Al-Qur’ān dengan memperhatikan aspek kultural dimana ia diturunkan. Kemudian analisis lain yakni dikemukakan dengan memahami makna bahasa dengan berpegang kepada beberapa pendapat. Makna teks bahasa yang mengalami perkembangan yaitu kalimat wadhribūhunna dalam ayat tersebut, dimana tidak hanya memiliki makna “pukullah mereka dengan tangan” dikarenakan kata dharaba tidak hanya memiliki satu makna. Husein mengartikan wadhribūhunna yakni penyelesaian dengan pengadilan. Oleh sebabnya, pemukulan terhadap perempuan (istri) menurut Husein tidak diperkenankan karena hal tersebut merupakan tindakan kekerasan terhadap perempuan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item