PARIWISATA DESA DI ERA PANDEMI COVID-19: STUDI MANAJEMEN PENGGAJIAN PENGELOLA WISATA PANTAI MELAYU DI DESA REMPANG CATE, GALANG, KOTA BATAM, KEPULAUAN RIAU

Putri Wahyuni, NIM.: 17102030075 (2021) PARIWISATA DESA DI ERA PANDEMI COVID-19: STUDI MANAJEMEN PENGGAJIAN PENGELOLA WISATA PANTAI MELAYU DI DESA REMPANG CATE, GALANG, KOTA BATAM, KEPULAUAN RIAU. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PARIWISATA DESA DI ERA PANDEMI COVID-19: STUDI MANAJEMEN PENGGAJIAN PENGELOLA WISATA PANTAI MELAYU DI DESA REMPANG CATE, GALANG, KOTA BATAM, KEPULAUAN RIAU) 17102030075_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (7MB) | Preview
	Text (PARIWISATA DESA DI ERA PANDEMI COVID-19: STUDI MANAJEMEN PENGGAJIAN PENGELOLA WISATA PANTAI MELAYU DI DESA REMPANG CATE, GALANG, KOTA BATAM, KEPULAUAN RIAU) 17102030075_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Pariwisata di era pandemi Covid-19 membawa perubahan yang sangat besar untuk citra pariwisata. Dampak dari adanya pandemi ini mengakibatkan timbul beberapa permasalahan di bidang pariwisata salah satunya pariwisata desa Pantai Melayu. Keluarnya kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah seperti physical distancing berakibat menurunnya kunjungan wisatawan ke Pantai Melayu, hal ini mengakibatkan pendapat utama di Pantai Melayu mengalami penurunan. Menurunnya pendapatan ini membuat pengelola harus memikirkan cara agar para pegawainya tetap memperoleh pendapatan di tengah pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan permasalahan dan manajemen penggajian pengelola wisata di era pandemi Covid-19. Adapun penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan lacak dokumentasi. Alat analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis interaktif diantaranya pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa permasalahan yang dihadapi PT. BARAKAH selaku pengelola di Pantai Melayu pada masa pandemi Covid-19 dari adanya kebijakan physical distancing yaitu berkurangnya animo masyarakat berwisata dan adanya daya saing antar wisata. Hal ini berdampak buruk pada jumlah kunjungan. Selain itu manajemen penggajian yang dilakukan oleh PT. BARAKAH selaku pengelola di Pantai Melayu sendiri menggunakan dana cadangan yang sudah di sisihkan sebanyak 30% dari perolehan pemasukan wisatawan setiap harinya. Hal ini dilakukan oleh pengelola sebagai antisipasi dan juga dana yang wajib disimpan. Di tengah persoalan yang dihadapi di masa pandemi, pengelola menawarkan beberapa solusi untuk pegawainya agar mendapatkan pemasukan tambahan dengan menawarkan pekerjaan dan pengelola juga mengeluarkan keputusan di tengah pandemi dengan cara memodifikasi tim yang bekerja setiap harinya.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item