PENGILMUAN ISLAM (TELAAH ARKEOLOGI PENGETAHUAN PEMIKIRAN KUNTOWIJOYO)

Adit Mohammad Aziz, NIM: 17205010078 (2021) PENGILMUAN ISLAM (TELAAH ARKEOLOGI PENGETAHUAN PEMIKIRAN KUNTOWIJOYO). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENGILMUAN ISLAM (TELAAH ARKEOLOGI PENGETAHUAN PEMIKIRAN KUNTOWIJOYO))
17205010078_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (PENGILMUAN ISLAM (TELAAH ARKEOLOGI PENGETAHUAN PEMIKIRAN KUNTOWIJOYO))
17205010078_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Pengilmuan Islam lahir atas kegelisahan kuntowijoyo. Pertama masih dipakainya semboyan “Islamisasi Pengetahuan”. Kedua pengetahuan manusia hanya di bagi menjadi dua, yaitu qauliyah dan kauniyah. Ketiga soal-soal mengenai dasar pengetahuan (epistemologi), cara menerjemahkan agama yang normatif ke dalam ilmu agama yang teoritis (metodologi), dan hubungan antara Islam sebagai ilmu dan realitas. pengilmuan Islam merupakan proses penjabaran konsep-konsep normatif-subjektif muslim menjadi formulasi-formulasi empiris objektif yang terbuka dan inklusif. Dengan cara ini, kuntowijoyo mencoba membuat Islam relevan kembali untuk memecahkan problem-problem kemanusiaan melalui bahasa dan metode yang objektif, yang bisa diterima, sekaligus menarik partisipasi dari, semua orang. Penelitian mencoba menguraikan apa yang melatar belakangi pengilmuan Islam Kuntowijoyo, kemudian penulis menganalisis dengan melihat bagaimana proses dan kerja pengilmuan Islam Kuntowijoyo. Pembahasan ini dianggap penting karena memuat unsur epistemologi, guna mengembangkan khazanah pemikiran Islam. Latar belakang munculnya Gagasan Kuntowijoyo tentang Pengilmuan Islam, muncul saat arus dunia pemikiran sementara bergejolak. Kuntowijoyo tampil memberikan konstruksi paradigma (ide). Pertama Keprihatinan ini, lahir kerana adanya ilmu modern Barat yang melenceng dari semangat Renaisans yang pada mulanya bertujuan memanusiakan manusia, malah yang terjadi ialah dehumanisasi dan sekularisasi. Berdasarkan latar belakang inilah Kuntowijoyo menginginkan adanya penggabungan antara antroposentrisme dan teosentrisme, Kuntowijoyo menyebutnya sebagai teoantroposentrisme. Proses dan kerja pengilmuan Islam Kuntowijoyo, pertama menjadikan demistifikasi Islam sebagai pondasi dasar. Karena menurut Kuntowijoyo demistifikasi Islam bertujuan menjadikan Islam sebagai ilmu, ialah gerakan dari teks ke konteks. Kedua memungkinkan Al-Qur’an untuk dijadikan sebagai cara berfikir, proses inilah yang dinamakan Kuntowijoyo sebagai paradigma Al-Qur’an. Ketiga Point penting perumusan pengembangan teori-teori ilmu pengetahuan Islam ialah menciptakan kemaslahatan umat manusia, karena bagi Kuntowijoyo perumusan teori-teori Islam adalah bagian dari kepentingan pragmatis Islam untuk memenuhi misi profetiknya, yakni membangun perdaban.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. H. Zuhri, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Kuntowijoyo, Pengilmuan Islam, Demistifikasi, dan Paradigma Al- Qur’an
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 10 Nov 2021 09:47
Last Modified: 10 Nov 2021 09:47
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46535

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum