SPIRITUALITAS DI KALANGAN MILENIAL DALAM MENGHADAPI QUARTER LIFE CRISIS (STUDI TERHADAP RELAWAN PAGUYUBAN PENGAJAR PINGGIR SUNGAI YOGYAKARTA)

Hanah Muski Ragati, NIM.: 16520013 (2021) SPIRITUALITAS DI KALANGAN MILENIAL DALAM MENGHADAPI QUARTER LIFE CRISIS (STUDI TERHADAP RELAWAN PAGUYUBAN PENGAJAR PINGGIR SUNGAI YOGYAKARTA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (SPIRITUALITAS DI KALANGAN MILENIAL DALAM MENGHADAPI QUARTER LIFE CRISIS (STUDI TERHADAP RELAWAN PAGUYUBAN PENGAJAR PINGGIR SUNGAI YOGYAKARTA)) 16520013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (SPIRITUALITAS DI KALANGAN MILENIAL DALAM MENGHADAPI QUARTER LIFE CRISIS (STUDI TERHADAP RELAWAN PAGUYUBAN PENGAJAR PINGGIR SUNGAI YOGYAKARTA)) 16520013_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Milenial menjadi istilah yang paling sering digunakan oleh kebanyakan masyarakat pada saat ini untuk menggambarkan generasi dengan tahun kelahiran dari tahun 1980-an hingga 2000, yang jika dikisarkan dengan umur generasi milenial akan berumur 21 hingga 41 tahun pada tahun 2021. Dalam kurun umur 18 hingga 29 tahun milenial memiliki kemungkinan mendapatkan pengalaman quarter-life crisis sebagai respons atas emerging adulthood yang harus dilewati. Milenial adalah gambaran generasi dengan kehidupan yang lebih mudah dalam mendapatkan akses atas segala hal. Selain hidup dalam kemudahan atas berbagai hal, milenial sering dikaitkan dengan teknologi yang serba digital dan modern serta tidak lupa kebiasaan berkehidupan dengan cara mengedepankan logika dan juga rasionalitas. Dunia modern dikenal dengan rendahnya tingkat kepercayaan kepada Tuhan dan agama, hal tersebut menjadikan individu-individu pada zaman modern termasuk milenial dianggap kurang menerapkan nilai ketuhanan dalam kehidupan mereka. Menyikapi hal tersebut penelitian ini akan membahas tentang spiritualitas yang dirasakan oleh milenial sebagai manusia modern dan relawan P3S Yogyakarta akan menjadi subjek dari penelitian yang dilakukan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis data lapangan (field research). Sumber data yang diperoleh menggunakan sumber data primer dan data sekunder. Penelitian juga menggunakan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara kepada narasumber, dan dokumentasi. Teori yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini adalah teori kebangkitan spiritualitas oleh John Naisbit dan Patricia Aburdene yang terdapat pada buku Megatrends 2000. Hasil penelitian menemukan bahwa Relawan P3S Yogyakarta yang merupakan bagian dari milenial mengalami kebangkitan spiritualitas ketika menghadapi quarter-life crisis. Rasionalitas dan logika yang biasa mereka terapkan dalam menyelesaikan masalah tidak serta merta mampu menjadi pedoman ketika mereka mengalami quarter-life crisis. Walaupun tidak secara drastis tetapi jika dibandingkan dengan tingkat spiritualitas yang dimiliki oleh relawan P3S Yogyakarta sebelumnya tingkat spirituaitas ketika mengalami quarter-life crisis mengalami kenaikan. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Relawan P3S Yogyakarta menghadapi quarter-life crisis dengan cara yang berbeda-beda namun jika didasarkan pada problem solving process menurut Pargament relawan P3S Yogyakarta menggunakan tipe self-directing dan collaborative. 2) Tuhan dan agama menjadi salah satu bagian dalam menghadapi quarter-life crisis yang dialami oleh relawan P3S Yogyakarta. Agama dan Tuhan mereka pilih karena dari dua hal tersebut mereka mendapatkan ketenangan sehingga dari ketenangan itu mereka dapat menyelesaikan permasalahan yang mereka miliki dalam hal ini adalah quarter-life crisis.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item