HALAL AWARNESS DAN KESADARAN HUKUM PEDAGANG MIE ACEH DALAM UPAYA PENGUATAN DESTINASI WISATA HALAL

FAIYADH MUSADDAQ, S.H., NIM: 18203010038 (2021) HALAL AWARNESS DAN KESADARAN HUKUM PEDAGANG MIE ACEH DALAM UPAYA PENGUATAN DESTINASI WISATA HALAL. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (HALAL AWARNESS DAN KESADARAN HUKUM PEDAGANG MIE ACEH DALAM UPAYA PENGUATAN DESTINASI WISATA HALAL) 18203010038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (HALAL AWARNESS DAN KESADARAN HUKUM PEDAGANG MIE ACEH DALAM UPAYA PENGUATAN DESTINASI WISATA HALAL) 18203010038_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB)

Abstract

Tesis ini mengulas fenomena halal awareness, tingkat kesadaran hukum standarisasi halal pada pedagang mie Aceh, dan kaitannya dengan penguatan destinasi wisata halal di Aceh. Halal awareness seharusnya dimiliki oleh pelaku usaha Mie Aceh mengingat usaha tersebut merupakan salah satu produk kuliner khas Aceh yang memiliki daya tarik tinggi. Penelitian ini mengupas tiga pokok permasalahan, yaitu mengapa halal awareness penting untuk dimiliki oleh para pedagang mie Aceh, bagaimana tinjauan kesadaran standarisasi halal para pedagang mie Aceh menurut perspektif kesadaran hukum, dan bagaimana halal awareness pedagang mie Aceh dapat berperan dalam penguatan destinasi wisata halal. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang menggunakan pendekatan yuridis empiris dan dianalisis dengan metode analisis data kualitatif. Dalam menjawab pertanyaan penelitian ini, penulis menggunakan teori kesadaran hukum untuk menemukan jawaban penelitian mengenai tingkat kesadaran hukum standarisasi halal yang dimiliki pedagang mie Aceh. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan selama satu setengah bulan. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui teknik wawancara. Peneliti mewawancarai lima pedagang mie Aceh terkenal dan para pemangku kebijakan terkait di kota Banda Aceh. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi langsung di lima warung mie Aceh terkenal tersebut. Hal-hal yang ditemukan selama observasi dijadikan data sekunder yang memperkuat data primer. Berdasarkan hasil analisis, penulis mengidentifikasi beberapa urgensi atau pentingnya halal awareness bagi para pedagang mie Aceh, yaitu untuk mematuhi perintah Allah, menghindari unsur makanan yang merusak manusia, menjamin hak konsumen muslim memberikan kepastian hukum, memikat daya beli konsumen muslim, mengembangkan ekosistem halal, dan juga untuk mewujudkan maqāṣid asy-syarī’ah dalam konsumsi dan produksi. Berkaitan dengan kesadaran hukum, penulis menemukan bahwa tingkat kesadaran hukum standarisasi halal pedagang mie Aceh masih sangat rendah. Empat dari lima pedagang mie Aceh dalam penelitian ini masih berada di tingkat kesadaran pemahaman hukum (law acquaintance) dan seorang pedagang mie Aceh lainnya tidak memiliki kesadaran hukum sama sekali. Lemahnya kesadaran hukum standarisasi halal dapat dipengaruhi oleh lemahnya aturan hukum sehingga masyarakat yang tidak peka pada aturan formal cenderung melakukan halal self-claimed. Sementara itu, hasil kajian di lapangan menunjukkan bahwa kuliner mie Aceh memiliki daya tarik yang tinggi bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Berkaitan dengan belum adanya standarisasi halal yang dimiliki oleh warung mie Aceh, tidak bisa dipungkiri bahwa terdapat wisatawan muslim yang mempertanyakan standar halal mie Aceh yang mereka konsumsi. Oleh karena itu, merujuk pada tingginya minat wisatawan pada kuliner mie Aceh dan pentingnya pemenuhan hak jaminan halal bagi wisatawan muslim. Kedua hal tersebut dapat menjadi alasan dalam penguatan ekosistem halal di Aceh yang merupakan wilayah halal tourism Indonesia, melalui peningkatan halal awareness pedagang mie Aceh

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item