KEHARMONISAN BERAGAMA BERBASIS ADAT PADA MASYARAKAT SUKU SASAK ISLAM DAN BUDDHA DI DESA TEGAL MAJA KABUPATEN LOMBOK UTARA

Sepma Pulthinka Nur Hanip, S.Pd, NIM.: 19200010018 (2021) KEHARMONISAN BERAGAMA BERBASIS ADAT PADA MASYARAKAT SUKU SASAK ISLAM DAN BUDDHA DI DESA TEGAL MAJA KABUPATEN LOMBOK UTARA. Masters thesis, SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KEHARMONISAN BERAGAMA BERBASIS ADAT PADA MASYARAKAT SUKU SASAK ISLAM DAN BUDDHA DI DESA TEGAL MAJA KABUPATEN LOMBOK UTARA)
19200010018_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (KEHARMONISAN BERAGAMA BERBASIS ADAT PADA MASYARAKAT SUKU SASAK ISLAM DAN BUDDHA DI DESA TEGAL MAJA KABUPATEN LOMBOK UTARA)
19200010018_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Tesis ini mengkaji tentang keharmonisan beragama melalui sistem adat istiadat yang dilihat dari aspek norma sosial yang berlaku di masyarakat Sasak Islam dan Buddha di Desa Tegal Maja, Lombok Utara. Terlebih, kajian-kajian terdahulu khususnya di Lombok lebih mengedepankan sarana ritual adat dan sosok tokoh agama dan peran pemerintah sebagai sentral kerukunan beragama. Penelitian ini berkontribusi terkait diskusi keharmonisan umat beragama yang berimplikasi pada kajian psikologi agama, budaya dan Pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi yang dilakukan secara intensif selama empat bulan. Penelitian ini dimulai dengan cara mewancarai tokoh adat, agama, pemerintah dan masyarakat Desa Tegal Maja. Selanjutnya teknik observasi digunakan untuk melihat ritual adat yang dilakukan selama setahun sekali dan perilaku masyarakat. pengumpulan data seperti dokumentasi penting untuk dilakukan untuk menghimpun data yang berkaitan dengan penelitian. Tesis ini menunjukkan fenomena masyarakat Suku Sasak Islam dan Buddha dalam upaya menjaga keharmonisan beragama masih mempertahankan adat istiadat dalam bingkai adat tapsila. Keharmonisan beragama dibangun melalui norma-norma sosial diatur melalui adat tapsila sebagai basis etika dalam bermasyarakat yang menjadi pedoman hidup sehari-hari dimulai dari keluarga dan masyarakat luas yang pada puncak penerapannya melahirkan sikap tindih yang mencerminkan perilaku bepegang teguh pada norma-norma, menempatkan diri secara tepat dan tanggung jawab. Elemen penting yang menjadi dasar acuan adat tapsila tetap eksis sebagai bingkai keharmonisan beragama mengandung nilai-nilai kemanusiaan yang dirumuskan dalam sikap sopan, patut, setia kawan, dan rukun terhadap sesama. Dalam hal ini, adat tapsila sebagai suatu pondasi yang terbangun atas dasar nilai memiliki power yang kuat dalam menjalin integrasi sosial yang pertama kali disemai melalui keluarga sebagai basis pendidikan awal penanaman toleransi beragama. Selain itu, melalui komunikasi yang sehat di ruang publik dan proposisi pergaulan dalam bermasyarakat yang terbangun atas dasar kolektifitas dan saling menghormati menjadi hal yang penting untuk ditaati.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Raden Rachmy Diana, S.Psi., M.A., Psi
Uncontrolled Keywords: Keharmonisan Beragama, Masyarakat Sasak, Islam, Buddha, Adat Tapsila.
Subjects: Buddha (Buddhism)
Adat Istiadat
Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 24 Nov 2021 09:15
Last Modified: 24 Nov 2021 09:15
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47109

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum