BUDAYA MASYARAKAT BANJAR DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI ANAK YATIM DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK BUDI MULIA BANJARBARU

M. Taufik Firdaus, NIM.: 19200010064 (2021) BUDAYA MASYARAKAT BANJAR DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI ANAK YATIM DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK BUDI MULIA BANJARBARU. Masters thesis, SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (BUDAYA MASYARAKAT BANJAR DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI ANAK YATIM DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK BUDI MULIA BANJARBARU)
19200010064_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (BUDAYA MASYARAKAT BANJAR DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI ANAK YATIM DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK BUDI MULIA BANJARBARU)
19200010064_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Setiap budaya mempunyai nilai-nilai positif yang dijadikan pedoman dan kerangka acuan pada suatu masyarakat dalam menjalani kehidupan. Budaya menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi konsep diri individu seorang anak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak yatim cenderung memiliki permasalahan terkait dengan konsep diri yang dimilikinya. Penelitian ini akan membahas nilai budaya masyarakat Banjar dalam membentuk konsep diri anak yatim di Panti Sosial Asuhan Anak Budi Mulia Provinsi Kalimantan Selatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran budaya Banjar, internalisasi nilai budaya tersebut pada proses pengasuhan, dan mengetahui konsep diri yang dimiliki anak yatim di panti sosial Budi Mulia Banjarbaru. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus, objek penelitian nilai budaya masyarakat Banjar yang ada di dalam panti asuhan dalam membentuk konsep diri anak yatim, subjek penelitian para pengurus, pengasuh dan anak-anak yatim. Data dikumpulkan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data tersebut dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, semboyan masyarakat Banjar Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing menjadi salah satu landasan bagi Panti Asuhan Budi Mulia dalam menyusun proses layanan pengasuhan bagi anak yatim. Nilai yang terkandung dalam semboyan tersebut diantaranya sikap pantang menyerah, kerja keras, mandiri, dan religius. Kedua, Nilai tersebut terinternalisasi dalam misi panti asuhan, proses pengasuhan, program kegiatan, peraturan, dan lingkungan yang diciptakan di panti asuhan dalam menanamkan nilai tersebut panti asuhan memberikan berbagai bimbingan dan keterampilan diantaranya menjahit, tata boga, otomotif dan komputer, ketika anak asuh lulus dari panti asuhan akan diberikan modal secara penuh dan lengkap agar anak membuka usaha sesuai keterampilan yang diminatinya. Proses menanamkan sikap religius pada anak asuh, panti asuhan menciptakan lingkungan panti seperti halnya di dalam pondok pesantren. Ketiga, konsep diri yang dimiliki anak yatim di PSAA Budi Mulia dilihat dari gambaran diri, penilaian diri, dan cita-cita yang dimiliki cenderung memiliki gambaran diri yang positif dapat menilai dirinya sendiri dan memiliki cita-cita atau harapan yang ingin dicapai. Sikap pantang menyerah, kerja keras, mandiri dan religius terlihat ketika mereka menggambarkan dan menilai diri mereka.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Moh Mufid
Uncontrolled Keywords: Budaya Banjar, Konsep Diri, Anak Yatim
Subjects: Permasalahan dan Layanan kepada Anak dan Remaja
Komunikasi Budaya
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies > Bimbingan Konseling Islam
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 24 Nov 2021 10:23
Last Modified: 24 Nov 2021 10:23
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47118

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum