TRADISI PERNIKAHAN DAN PERSEPSI DIRI MASYARAKAT MANDAILING NATAL

Syaiful Hadi Pulungan, NIM.: 19200010085 (2021) TRADISI PERNIKAHAN DAN PERSEPSI DIRI MASYARAKAT MANDAILING NATAL. Masters thesis, SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TRADISI PERNIKAHAN DAN PERSEPSI DIRI MASYARAKAT MANDAILING NATAL)
19200010085_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (TRADISI PERNIKAHAN DAN PERSEPSI DIRI MASYARAKAT MANDAILING NATAL)
19200010085_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Tradisi Pernikahan dan Persepsi Diri Masyarakat Mandailing Natal, Sumatera Utara. Tesis, Program Studi Interdisciplanary Islamic Studies, Konsentrasi Psikologi Pendidikan Islam, Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2021. Dalam upacara pernikahan di Mandailing yang sangat berperan penting adalah lembaga dalihan na tolu, dalihan na tolu dapat diartikan sebagai penyeimbang dalam bermasyarakat. Dalihan na tolu pada masyarakat Mandailing mengandung arti, tiga kelompok masyarakat yang merupakan tumpuan dalam bermasyarakat dan beradat. Tujuan penelitian ini mengulas gambaran terhadap pendidikan keluarga dalam tradisi budaya pernikahan Mandailing. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan etnografi dan psikoanalisis. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode pengumpulan data, wawancara, observasi, dan dokumentasi di Mandailing Natal, Sumatera Utara. Subjek atau informan dalam penelitian ini terdiri dari tujuh orang, antara lain dua orang dari kalangan tokoh masyarakat dan agama, tiga orang dari keluarga yang baru melangsungkan pernikahan – usia pernikahannya sepuluh tahun, dan dua orang lainnya keluarga dengan usia pernikahan di atas sepuluh tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa dalihan na tolu sangat berperan penting dalam upacara-upacara adat. Hal ini menimbulkan rasa saling menghormati, saling memberi dan saling menerima, saling mendengar satu sama lain. Pentingnya pembentukan sumber daya manusia berbasis keluarga juga bisa dilihat dari konsep investment in children, memahami perlunya penguatan keluarga sebagai wahana pengembangan sumber daya manusia dari sudut pandang orientasi nilai dan perkembangan daya nalar anak, perlunya penguatan keluarga sebagai sarana pengembangan sumber daya pengetahuan, juga sebagai pendidik di atas semua keluarga. Mandailing dalam pendidikan keluarga, terdapat nilai-nilai sebagai temuan dalam penelitian ini, di antaranya: (1) kedisiplinan, (2) Menanamkan Tauhid dan Aqidah, (3) Memperlakukan anak dengan Kasih Sayang, (4) Berlaku adil pada setiap anak, (5) Memberikan teladan kepada anak, (6) Mangompa Manuk, (7) Mangupa. Persepektif masyarakat Mandailing atas tanggapan yang bermunculan dari masyarakat mengenai pelaksanaan adat pada pernikahan, mencakup (1) sakral, (2) pelestarian budaya, (3) dikenal banyak orang, (4) nilai kekeluargaan yang terjaga. Sebaliknya, tanggapan yang bermunculan dari masyarakat yang tidak melangsungkan tradisi pada pernikahannya, mencakup (1) pergeseran budaya, (2) tidak ada paksaan, (3) hak keluarga besar.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Nina Mariani Noor, SS., M.A.
Uncontrolled Keywords: Persepsi Diri, Pernikahan Mandailing, Dalihan na tolu, Pendidikan Keluarga
Subjects: Islam dan Tradisi
Hukum Islam > Fiqih > Pernikahan
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies > Psikologi Pendidikan Islam
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 24 Nov 2021 10:32
Last Modified: 24 Nov 2021 10:32
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47119

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum