PSIKOEDUKASI DALAM PEMBELAJARAN PAI BAGI SISWA BROKEN HOME DI MTsN 4 GUNUNGKIDUL

Wahyu Hidayah, NIM: 15410043 (2020) PSIKOEDUKASI DALAM PEMBELAJARAN PAI BAGI SISWA BROKEN HOME DI MTsN 4 GUNUNGKIDUL. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PSIKOEDUKASI DALAM PEMBELAJARAN PAI BAGI SISWA BROKEN HOME DI MTsN 4 GUNUNGKIDUL)
15410043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (11MB) | Preview
[img] Text (PSIKOEDUKASI DALAM PEMBELAJARAN PAI BAGI SISWA BROKEN HOME DI MTsN 4 GUNUNGKIDUL)
15410043_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Dampak negatif dari konflik yang terjadi dalam rumah tangga yang paling dominan adalah dampak terhadap perkembangan anak. Stigma dikalangan masyarakat memperlihatkan jika kondisi keluarga siswa broken home, maka berdampak negatif terhadap motivasi belajar, kepribadian dan, kehidupan sosial anak. guru sebagai orangtua di sekolah, bertanggungjawab terhadap perkembangan siswanya baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Terlebih baigi guru PAI yang memiliki tugas tidak sekedar mentransfer ilmu pengetahuan, namun juga memberikan pengajaran dan bimbingan berkaitan dengan akhlak siswa. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti psikoedukasi di dalam pembelajaran PAI sebagai bentuk penanganan terhadap siswa broken home dan pencegahan terhadap siswa lainnya. Penelitian ini merupakan jenis peneletian lapangan (field research) yang dilakukan di MTs N 4 Gunungkidul. Pelaksanaannya menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu psikoedukasi dalam pembelajaran PAI bagi siswa broken home, serta untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung dalam pelaksanaan psikoedukasi bagi siswa broken home oleh guru PAI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi psikoedukasi dalam pembelajaran PAI, terdapat beberapa metode khas psikoedukasi yang diterapkan di kelas, yaitu: (1) diskusi kelompok, dapat membantu memotivasi siswa broken home untuk berfikir dan meningkatkan perhatian terhadap pembelajaran, (2) presentasi, manfaat bagi siswa broken home yaitu dapat menumbuhkan kepercayaan diri siswa (3) latihan individual, menumbuhkan sikap mandiri siswa broken home dalam melaksanakan pembelajaran serta dapat membina kebiasaan siswa broken home khususnya untuk mencari, mengolah dan menginformasikan serta mengkomunikasikan sendiri, dan (4) modelling, mampu membuat pembelajaran lebih menarik perhatian bagi siswa terutama siswa broken home. Selain itu, dapat memberikan siswa broken home khususnya pengalaman tentang suatu hal yang baru. Faktor penghambat pelaksanaan psikoedukasi bagi siswa broken home oleh guru PAI disebabkan dua faktor, yaitu faktor internal yang berupa (1) personal yaitu siswa tidak mau terbuka serta (2) motivasi rendah untuk terselesaikannya masalah dan faktor eksternal yang berupa (3) kurang perhatian orang tua, (4) kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak, (5) lingkungan sekitar dan teman sebaya. Sedangkan faktor pendukungnyan yaitu (1) guru sebagai penguat mental dan (2) komunikasi yang baik antara guru dan siswa broken home.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Eva Latifah, M. Si.
Uncontrolled Keywords: metode diskusi; latihan individual; modelling; Guru PAI
Subjects: Pendidikan Agama Islam
Pendidikan > Metode Pembelajaran
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Agama Islam (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 30 Nov 2021 09:21
Last Modified: 30 Nov 2021 09:21
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47329

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum