DIMENSI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL MENURUT JAMES BANKS DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Mohamad Arif Pambudi, NIM.: 18104010031 (2025) DIMENSI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL MENURUT JAMES BANKS DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Skripsi thesis, SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (DIMENSI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL MENURUT JAMES BANKS DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM) 18104010031_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (8MB) | Preview
	Text (DIMENSI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL MENURUT JAMES BANKS DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM) 18104010031_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (10MB) | Request a copy

Abstract

Indonesia dihuni oleh masyarakat yang sangat beragam dalam hal budaya, ras, agama, dan berbagai latar belakang lainnya. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran multikultural serta toleransi berpotensi memicu konflik sosial di Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, memperkaya bacaan-bacaan tentang pendidikan multikultural diperlukan untuk mendorong Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi pendidikan inklusif yang menginternalisasi nilai rahmatan lil ‘alamin, mengkritisi bias keagamaan, dan membangun sikap toleran melalui praktik nyata di sekolah. Oleh karena itu, dimensi pendidikan multikultural yang dikemukakan oleh James A. Banks sangat relevan jika diterapkan dalam Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini bertujuan menganalisis konsep dimensi pendidikan multikultural menurut James A. Banks dan relevansinya dengan PAI. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif library research dengan pendekatan analisis isi (content analysis). Data primer diambil dari karya James A. Banks, seperti Multicultural Education: Issues and Perspectives dan An Introduction to Multicultural Education, sementara data sekunder bersumber dari literatur terkait pendidikan multikultural dan PAI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan multikultural Banks terdiri dari lima dimensi: (1) integrasi konten budaya ke dalam pembelajaran, (2) proses konstruksi pengetahuan yang kritis terhadap bias budaya, (3) pengurangan prasangka melalui interaksi positif, (4) pedagogi berkeadilan untuk kesetaraan akses pendidikan, dan (5) pemberdayaan budaya sekolah yang inklusif. Kelima dimensi ini selaras dengan nilai-nilai universal Islam, seperti rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi semesta), tasamuh (toleransi), dan kesetaraan (musawah). Contoh konkret terlihat dalam integrasi konten multikultural ke kurikulum PAI, penolakan konsep kafa’ah yang diskriminatif dalam kajian fikih, serta penguatan sikap husnudzan (prasangka baik) untuk mengurangi prasangka negatif. Implementasi dimensi Banks dalam PAI memerlukan restrukturisasi sistem pendidikan, mulai dari pengembangan kurikulum yang responsif keberagaman, pelatihan guru dalam pendekatan inklusif, hingga penciptaan lingkungan sekolah yang memberdayakan semua kelompok. Kolaborasi antar pemangku kepentingan (guru, orang tua, komunitas) dan kebijakan pendidikan yang mendukung menjadi kunci keberhasilan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item