STRATEGI PEMBERDAY AAN EKONOMI DIFABEL MELALUI HOME INDUSTRI KULIT DI DESA SUKOHARJO KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN KOTA YOGYAKARTA

Dhea Ayu Riani, NIM 16230023 (2021) STRATEGI PEMBERDAY AAN EKONOMI DIFABEL MELALUI HOME INDUSTRI KULIT DI DESA SUKOHARJO KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN KOTA YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (STRATEGI PEMBERDAY AAN EKONOMI DIFABEL MELALUI HOME INDUSTRI KULIT DI DESA SUKOHARJO KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN KOTA YOGYAKARTA) 16230023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview
	Text (STRATEGI PEMBERDAY AAN EKONOMI DIFABEL MELALUI HOME INDUSTRI KULIT DI DESA SUKOHARJO KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN KOTA YOGYAKARTA) 16230023_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB)

Abstract

Pada dasarnya difabel merupakan bagian dari warga negara yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara yang normal lainnya, namun yang terlihat keberadaannya dibelakangi dikarenakan kurangnya akses pendidikan, pekerjaan, kesehatan dan lainnya. Salah satu upaya agar difabel mendapatkan kesetaraan hak dan kewajiban adalah dengan cara memberdayakan yang dimana didalamnya menggali potensi yang dimiliki dan ditingkatkan melalui pelatihan keterampilan, seperti yang dilakukan home industri kulit yang berada di daerah Kaliurang Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi pemberdayaan ekonomi difabel melalui home industri kulit dan hasil yang didapatkan setelah melalui proses pemberdayaan. Jenis penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi. Pengambilan informan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya strategi pemberdayaan ekonomi difabel melalui home industri kulit di Desa Sukoharjo melalui tiga strategi yaitu membuka lapangan pekerjaan untuk difabel dan masyarakat, tahap pengkapasitasan masyarakat, dan memperluas jaringan usaha. Membuka lapangan pekerjaan untuk difabel dan masyarakat yang dimana karena kurangnya akses dalam bekerja di sektor formal yang membutuhkan ijazah, mempunyai skill, dan pengalaman bekerja. Tahap pengkapasitasan masyarakat dengan diberikan pelatihan keterampilan dan pendampingan masyarakat seperti memilih bahan mentah yang berkualitas dengan yang biasa aja, menjaga kualitas produk baik dari desain maupun bahannya, mengerjakan tepat waktu sesuai kesepakatan antara pengusaha dan pembeli, serta pendampingan masyarakat yang setiap tahunnya merancang dan mengevaluasi program atau rencana yang sudah disusun dan memperluas jaringan usaha. Sedangkan hasil pembedayaan yang dilakukan difabel memberikan dampak positif diantaranya adanya peluang pekerjaan dan pendapatan bertambah.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item