PRIBUMISASI AGAMA: KOMPARASI PEMIKIRAN GUS DUR DAN PATER HUUB J.W.M BOELAARS

Muhamad Wahyu Mustofa, NIM.: 16520030 (2021) PRIBUMISASI AGAMA: KOMPARASI PEMIKIRAN GUS DUR DAN PATER HUUB J.W.M BOELAARS. Skripsi thesis, SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PRIBUMISASI AGAMA: KOMPARASI PEMIKIRAN GUS DUR DAN PATER HUUB J.W.M BOELAARS)
16520030_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PRIBUMISASI AGAMA: KOMPARASI PEMIKIRAN GUS DUR DAN PATER HUUB J.W.M BOELAARS)
16520030_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Relasi antara agama dan budaya menjadi suatu terma yang penting untuk di kaji lebih mendalam seperti halnya yang diusung oleh Gus Dur dengan istilah “pribumisasi Islam” dan juga pater Huub J.W.M Boelaars dengan istilah “Indonesianisasi Gereja”. Gagasan pribumisasi agama yang diusung oleh keduanya merupakan hasil kerja kreatif dalam merespon relasi antara agama dan budaya dalam konteks Indonesia. Oleh sebab itu, penelitian ini akan mengkaji mengenai konsep pribumisasi Islam dan Indonesianisasi Gereja dan persamaan dan perbedaan pemikiran keduanya dalam kacamata studi agama normativitas dan historisitas (Amin Abdulah). Agar dapat dideskripsikan secara sistematis terkait dengan terma Pribumisasi Agama: Komparasi Pemikiran Gus Dur dan Pater Huub J.W.M Boelaars tersebut, maka peneliti menggunakan metode ilmiah di mana penelitian ini mengaplikasikan jenis penelitian pustaka (library research). Hal mana penelitian termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pun demikian metode yang digunkan dalam penelitian ialah dengan menelaah data primer dan data sekunder, yang membahas mengenai pemikiran Gus Dur dan Boelaars terkait dengan pribumisasi agama. Berdasarkan data yang didapat menurut berbagai sumber di atas, maka menghasilkan analisis ataupun simpulan antara lain ialah, konsep pribumisasi agama yang di usung oleh Gus Dur adalah hasil kerja kreatif dalam meramu aspek normatif agama (al-Qur’an) dengan aspek historisitas agama (budaya lokal) dengan metode ijtihad guna meng-counter gejala “arabisasi”. Sedangkan Boelaars dalam mengusung konsep pribumisasi agama dilandasi oleh aspek normatif agama (Injil dan Konsili Vatikan II), dalam menilik faktor historis agama di mana Gereja telah terbuka dalam melihat kebudayaan di Indonesia. Dalam konsepsinya tersebut Boelaars menggunakan metode inkulturasi. Kemudian persamaan persamaan dari konsep keduanya ialah di mana Gus Dur dan Boelaars mengggunakan metode reinterpretasi teks normatif dengan melihat faktor kontekstual yang mana merupakan wilayah dari sisi historitas agama. Sedangkan perbedaan konsep pribumisasi agama yang disusung keduanya terlihat dari latar belakangnya, di mana Gus Dur dilatar belakangi oleh fenomena sosial masyarakat muslim yang memakai atribut budaya Arab “arabisasi” seperti penggantian kata “ahad” untuk mengganti hari “minggu” dan lain sebagainya, sedangkan Boelaars di latar belakangi oleh tugas misionaris untuk mewartakan agamanya (sisi normatifnya), beserta menghilangkan stigma negatif tehadap misionaris yang dianggap terkait erat dengan misi kolonial. Misalnya seperti anggapan terhadap Gereja yang terkait dengan misi kolonial.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Ustadi Hamsah, S.Ag., M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Pribumisasi agama, Pribumisasi Islam, Indonesianisasi Gereja, Normativitas, Historisitas
Subjects: Islam dan Pemikiran
Studi Agama Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Agama Agama (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 03 Dec 2021 15:00
Last Modified: 03 Dec 2021 15:00
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47500

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum