Hermeneutika Al-Qur’an Emha Ainun Nadjib Dalam Daur

Meta Puspitasari, NIM:1620010039 (2020) Hermeneutika Al-Qur’an Emha Ainun Nadjib Dalam Daur. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Hermeneutika Al-Qur’an Emha Ainun Nadjib Dalam Daur)
1620010039_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (Hermeneutika Al-Qur’an Emha Ainun Nadjib Dalam Daur)
1620010039_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Emha Ainun Nadjib atau yang lebih akrab disapa Cak Nun secara rutin dalam kurun waktu dua tahun (2016-2018) menulis “Daur” yang merupakan sebutan yang disematkan Cak Nun tersebut yang berarti lingkaran atau bulatan. Saat menulis daur sering kali mengutip ayat-ayat Al-Qur‟an dan beliau juga menafsirkan ayat-ayat tersebut. Daur sendiri terbagi menjadi dua jilid. Jilid satu ditulis Cak Nun pada Februari hingga Desember 2016 dengan jumlah 309 Daur. Sedangkan Daur jilid dua ditulis Februari hingga Maret 2018 dengan jumlah 319 daur. Antara satu Daur dengan Daur yang lainnya saling berkaitan. Namun, ada perbedaan pola penulisan Daur. Dalam Daur jilid satu Cak Nun mengutip ayat dan menafsirkannya secara tersirat sedangkan di daur kedua ketika menuliskan Daur Cak Nun selalu menutup tulisan Daur itu dengan mengutip ayat. Daur jilid dua dipublikasikan di website www.caknun.com Belakangan,Daur jilid satu akhirnya dibukukan. Saat ini metode penafsiran Al-Qur‟an sangatlah beragam salah satunya adalah menafsirkan Al-Qur‟an dengan metode Hermeneutika. Hermeneutika bermakna menjelaskan. Kata hermeneutika diambil dari nama seseorang yang bernama Hermes yang bertugas untuk menjadi menerjemahkan dan menjelaskan misi ketuhanan kepada manusia. Dalam perkembangannya hermeneutika dipakai untuk menafsirkan Al-Qur‟an. Dari latar belakang diatas muncullah pertanyaan bagaimana penafsiran ayat-ayat Al-Qur‟an dalam Daur? Lalu bagaimana model hermeneutika Emha Ainun Nadjib? Hasil dari penelitian ini adalah ada perbedaan pola penulisan Daur yang dilakukan oleh Emha Ainun Nadjib. Dalam Daur jilid satu dan dua dari satu Daur dengan Daur yang lain saling berkaitan, bedanya ketika menulis Daur jilid satu Emha Ainun Nadjib menafsirkan ayat-ayat Al-Qur‟an secara tersirat. Sedangkan dalam Daur jilid dua Emha Ainun Nadjib selalu menuliskan ayat-ayat Al-Qur‟an yang beliau tafsirkan dalam Daur yang beliau tulis setelah tulisan Daur berakhir. Model hermeneutika Emha Ainun Nadjib adalah masuk dalam aliran obyektivis cum subyektivis.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Ahmad Rafuq, S.Ag, M.Ag, M.A, Ph.D
Uncontrolled Keywords: emha ainun najib, hermeneutika al-qur'an
Subjects: al Qur'an > Hermeneutika Al Qur'an
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hermeneutika Al Qur'an
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 06 Dec 2021 08:12
Last Modified: 06 Dec 2021 08:12
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47505

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum