SISTEM BOMBINGAN DAN KONSELING AGAMA BADAN PENASEHAT PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) UMBULHARJO YOGYAKARTA

Puji Astuti, NIM. 01220659 (2005) SISTEM BOMBINGAN DAN KONSELING AGAMA BADAN PENASEHAT PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) UMBULHARJO YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (SISTEM BOMBINGAN DAN KONSELING AGAMA BADAN PENASEHAT PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) UMBULHARJO YOGYAKARTA) 01220659_BAB I_BAB IV_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (SISTEM BOMBINGAN DAN KONSELING AGAMA BADAN PENASEHAT PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) UMBULHARJO YOGYAKARTA) 01220659_BAB II_BAB III.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB)

Abstract

Berdasarkan data-data, fakta dan dukumen-dokumen yang penulis dapatkan, kemudian penulis analisis sebagaimana mestinya dengan menggunakan metode analisis diskriptif yang bersifat induktif (menyeluruh), sehingga lebih jelasnya dapat penulis simpulkan sebagai berikut: Dalam sistem bimbingan dan konseling agama BP4 Umbulharjo Yob,yakarta memiliki beberapa unsur pokok atau komponen pokok yaitu: Input yang di dalam input sendiri memiliki beberapa sub pokoknya yaitu raw input yang terdiri dari matcri, klicn dan konselor, serta dari instrumental yang terdiri dari alat atau fasilitas dan metode pendekatan dalam bimbingan dan konseling agama. Dari masing-masing unsur tersebut merupakan bagian terpenting yang membentuk satu kesatuan dalam terjadinya pelaksanaan bimbingan dan konseling agama. Bimbingan dan konseling agama selain memiliki unsur pokok yang merupakan sistem dari pada bimbingan dan konseling juga memiliki beberapa sub-sub cabang yang mana sub-sub cabang itu merupakan bagian dari sub pokok yang gunanya untuk mempermudah mengidentifikasi masalah hingga masalah dapat terselesaikan. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling agama dapat berasal dari instansi pemerintah, yaitu berupa dukungan moril terhadap BP4 serta faktor penghambat, yaitu masih lemahnya hubungan kerjasama antara pemerintah dengan BP4, begitu pula lembaga-lembaga penasehatan. Selain itu Juga tidak menutup kemungkinan berasal dari diri konselor dan diri klien sendiri baik dari segi psikologis, fisik dan lingkungan. Dari sini dapat dilihat bahwa faktor mikro (input) dan makro (lingkungan) dari kedua faktor ini tidak dapat dipisahkan dan bekerja sendiri-sendiri.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item