SUKSESI DALAM PAUGERAN DI KASULTANAN NGAYOGYAKARTA HADININGRAT

Abdul Rohim Al Wafi, S.Pd., NIM.: 17203010100 (2020) SUKSESI DALAM PAUGERAN DI KASULTANAN NGAYOGYAKARTA HADININGRAT. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (SUKSESI DALAM PAUGERAN DI KASULTANAN NGAYOGYAKARTA HADININGRAT)
17203010100_BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA .pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (SUKSESI DALAM PAUGERAN DI KASULTANAN NGAYOGYAKARTA HADININGRAT)
17203010100_BAB II, III, IV .pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Kasultanan Yogyakarta telah berlangsung sejak 1755, atau lebih dikenal dengan momentum Perjanjian Giyanti. Sejak saat itu, secara sah kerajaan yang kemudian berbasis di Yogyakarta berdiri dengan Sultan pertama yakni Pangeran Mangkubumi yang berganti nama menjadi Sultan Hamengku Buwono I. Kasultanan terus berjalan sebagaimana mestinya hingga hari ini di segala bidang urusannya hingga hari ini, termasuk pada urusan suksesi. Di sisi lain, hari ini Yogyakarta atau Kasultanan Yogyakarta merupakan bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan menyandang status ―Istimewa‖ dengan payung hukumnya yakni Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012. Terkhusus untuk urusan suksesi, Kasultanan Yogyakarta menggunakan sistem turun temurun sebagai cara pemindahan kekuasaan. Penelitian ini meneliti koridor suksesi, yakni prinsip suksesi, yang dijalankan oleh hukum internal Keraton dengan menggunakan hukum Islam sebagai alat analisanya dalam rangka menjalankan amanat yang tertuang dalam undang-undang nomor 13 tahun 2012 tersebut. Jenis penelitian ini ialah penelitian normative studi kepustakaan, atau lebih dikenal dengan metode penelitian Library Research dengan menggunakan pendekatan kesejarahan. Penelitian ini dilakukan dengan cara menghimpun data-data yang bersumber dari serat Karaton, artikel, dan karya tulis yang terkait dengan suksesi di Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Teknik analisis data yang digunakan ialah analisis data kualitatif, karena data yang diperoleh bukan berupa angka dan tidak diwujudkan dalam bentuk statistic, melainkan berupa informasi naratif. Hasilnya, sebab utama Kasultanan Yogyakarta menggunakan sistem turun temurun perihal suksesi ialah bahwa bentuk kewilayahannya masih dan tetap menggunakan sistem nagari. Dari nagari, setidaknya terdapat dua prinsip suksesi yang terdapat dalam paugeran Keraton yang harus dan selalu dilaksanakan oleh seorang Sultan dalam menentukan calon Sultan berikutnya, yakni prinsip keberlangsungan suksesi dan prinsip kualifikasi calon Sultan. Prinsip ini telah dijalankan sejak pertama kali suksesi terjadi di Kasultanan ini. Prinsip keberlangsungan yang dimaksud ialah, prinsip perang, prinsip maskulinitas gender, prinsip pengakuan, dan prinsip kecakapan mental sosial. Sedangkan prinsip kualifikasi, yakni sesuai dengan ajaran yang tertuang dalam Serat Asthabrata. Dalam prinsip-prinsip tersebut juga telah menggambarkan tindakan dalam upaya melaksanakan hukum Islam, baik yang diajukan oleh Al mawardi ataupun Ibn Taimiyyah. Seperti pemilihan pemimpin melalui proses, yang oleh Imam Al Mawardi disebut, Al Ikhtiyar dan dalam istilah Ibn Taimiyyah disebut Al Syawkah.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Prof. Dr. H. Kamsi, M.A.
Uncontrolled Keywords: Kasultanan Yogyakarta; paugerans; sistem nagari; prinsip perang, Serat Asthabrata
Subjects: Adat Istiadat
Hukum Adat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Magister Ilmu Syari'ah (S2)
Depositing User: Muchti Nurhidaya edt
Date Deposited: 05 Jan 2022 11:24
Last Modified: 05 Jan 2022 11:24
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47917

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum