Muhamad Arjunnajih, NIM.: 21105030074 (2025) KONSEP KATA DAN MAKNA SIQAL DALAM AL-QUR’AN (ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (KONSEP KATA DAN MAKNA ṠIQĀL DALAM AL-QUR’AN (ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU))
21105030074_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
|
|
Text (KONSEP KATA DAN MAKNA ṠIQĀL DALAM AL-QUR’AN (ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU))
21105030074_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) | Request a copy |
Abstract
Kata ṡiqāl dalam al-Qur'an merupakan salah satu istilah kunci yang memiliki kedalaman makna dan turut membentuk pandangan dunia (Weltanschauung) al-Qur'an. Penelitian ini berangkat dari pemahaman bahwa setiap kata dalam al-Qur’an tidak hanya memiliki makna leksikal, tetapi juga makna relasional yang berhubungan dengan konsep-konsep lain dalam medan semantik. Misalnya, kata ṡiqāl tidak hanya berarti "berat", tetapi memiliki variasi makna tergantung pada konteks, seperti dalam Surah al-A‘rāf [7]:57 (mendung pembawa hujan), Surah al-Muzzammil [73]:5 (wahyu), dan Surah al-Insān [76]:27 (hari kiamat). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dengan pendekatan semantik perspektif Toshihiko Izutsu. Analisis dimulai dengan menelusuri makna dasar ṡiqāl melalui kamus-kamus Arab klasik dan syair Jahili sebagai referensi penunjang. Selanjutnya, makna relasional dikaji melalui pendekatan sintagmatik dan paradigmatik, dengan mengamati hubungan kata dalam struktur ayat serta keterkaitannya dengan sinonim maupun antonim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ṡiqāl secara mendasar bermakna “berat”, baik dalam arti fisik maupun abstrak. Dalam al-Qur’an, makna ini berkembang ke ranah spiritual dan moral seperti penderitaan, dosa, wahyu, dan eskatologi. Al-Qur’an membentuk sebuah pandangan dunia di mana konsep “berat” melambangkan perjuangan hidup manusia yang sarat nilai spiritual, dan apabila dijalani dengan ikhlas, akan bernilai di sisi Tuhan. Dengan demikian, ṡiqāl tidak hanya berfungsi secara linguistik, tetapi juga menjadi cerminan dimensi teologis dan moral dalam visi al-Qur’an tentang kehidupan di dunia dan di akhirat.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information / Supervisor: | Imas Lu'ul Jannah, M.A |
| Uncontrolled Keywords: | siqal; semantik; Toshihiko Izutsu; eskatologi; Al-Qur'an |
| Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir |
| Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1) |
| Depositing User: | Muchti Nurhidaya edt |
| Date Deposited: | 05 Jan 2022 14:27 |
| Last Modified: | 11 Aug 2025 13:51 |
| URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47957 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |
