NILAI-NILAI PENDIDIKAN ANAK DALAM RITUAL BETAMAT AL-QURAN DI KABUPATEN BANGKA (KAJIAN ANTROPOLOGI)

Ely Rahmawati, S.Pd, NIM.: 17204080047 (2020) NILAI-NILAI PENDIDIKAN ANAK DALAM RITUAL BETAMAT AL-QURAN DI KABUPATEN BANGKA (KAJIAN ANTROPOLOGI). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (NILAI-NILAI PENDIDIKAN ANAK DALAM RITUAL BETAMAT AL-QURAN DI KABUPATEN BANGKA (KAJIAN ANTROPOLOGI)) 17204080047_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (6MB) | Preview
	Text (NILAI-NILAI PENDIDIKAN ANAK DALAM RITUAL BETAMAT AL-QURAN DI KABUPATEN BANGKA (KAJIAN ANTROPOLOGI)) 17204080047_BAB-II_S.D_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (12MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh manusia tidak bisa terlepas dari sebuah siklus kehidupan, yang dimulai dari kelahiran sampai kematian dan pada dasarnya manusia selalu mencari keselamatan dan keberkahan hidup dimanapun dia berada. Biasanya dalam melewati masa peralihan kehidupan dari satu tahap ke tahap yang lainnya merupakan masa krisis bagi seseorang. Sehingga perlu dilaksanakan sebuah kegiatan (upacara/ritual) untuk menghindari hal tersebut, salah satu ritual yang dilaksanakan adalah ritual betamat al-Quran. Ada empat mata pisau yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini, Victor Turner untuk mengungkapkan makna dibalik simbol melalui tiga cara yakni dimensi eksegetik, operasional dan posisional, nilai-nilai pendidikan anak dalam Islam menurut Abdullah Nashih Ulwan, pendidikan Islam mengacu al-Quran dan Hadist, serta teori fakta sosial E. Durkheim yang menjelaskan hubungan sebab-akibat dan fungsionalisme. Penelitian ini merupakan kajian Antropologi, yang menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Etnografi. Penelitian dilakuan terhadap budaya ritual betamat al-Quran yang diselenggarakan di Kabupaten Bangka. Penelitian ini difokuskan pada simbol-simbol yang digunakan dalam prosesi ritual dan alat pendukungnya, untuk mengungkap makna dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya, melalui observasi partisipan, dokumentasi, wawancara dan analisis data dilakukan dengan menggunakan model Spradley dan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa: 1) prosesi ritual betamat al-Quran terdiri dari praritual, bermakna orang tua menyuruh anaknya belajar membaca al-Quran sejak dini dan menyiapkan telo idang sebagai reward bagi anak yang sudah mengkhatamkan dalam membaca al- Quran. Prosesi Inti-ritual bermakna kitab al-Quran merupakan pedoman hidup manusia dalam menjalani kehidupan, telur ayam yang bermakna Iman, Islam dan Ihsan seorang anak. Tunas batang pisang berbentuk vertikal menunjukkan habluminallah dan telo idang disematkan ke tunas batang pisang secara horizontal bermakna habluminannas. Prosesi pasca-ritual bermakna seorang anak selalu minta keridho’an orang tua dan saling berbagai rezeki antar sesama. 2) Nilai-nilai pendidikan anak dalam simbol ritual betamat al- Quran yaitu, pendidikan iman, moral, fisik, rasio, jiwa, sosial dan seks. 3) Relevansi dengan pendidikan Islam dalam simbol telo idang merupakan sebagai reward bagi anak relevan dengan surah az-Zalzalah ayat 7-8, dalam memulai membaca al-Quran dimulai dari laki-laki relevan dengan surah an-Nisa ayat 34. Mendidik anak dengan belajar membaca al-Quran relevan dengan Hadist riwayat Thabrani. 4) Ritual ini masih tetap bertahan dan dilaksanakan karena berkaitan dengan siklus kehidupan seseorang, memiliki nilai-nilai keimanan, keluhuran, keselamatan, pendidikan dan sosialisasi dan ritual ini merupakan hasil akulturasi dua budaya yang berbeda serta menjadi aset daerah Kabupaten Bangka.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item