POLA-POLA RESEPSI AL-QURAN DALAM TRADISI DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT PESISIR DEMAK

Faila Sufatun Nisak, NIM.: 1520510033 (2020) POLA-POLA RESEPSI AL-QURAN DALAM TRADISI DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT PESISIR DEMAK. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (POLA-POLA RESEPSI AL-QURAN DALAM TRADISI DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT PESISIR DEMAK)
1520510033_BAB I_BAB IV.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (POLA-POLA RESEPSI AL-QURAN DALAM TRADISI DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT PESISIR DEMAK)
1520510033_BAB II_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini merupakan kajian tentang fenomena keragaman resepsi al-Quran yang dilakukan oleh masyarakat Pesisir Desa Purworejo Bonang Demak. Ciri khas keberagamaan yang dimiliki masyarakat pesisir Desa Purworejo yaitu masyarakat yang terbuka, adaptif dan akulturatif terhadap ajaran Islam, menjadikan masyarakat tersebut menerima nilai-nilai dan tradisi baru dengan tetap melaksanakan nilai-nilai dan tradisi lama, pada waktu tertentu mereka juga menggabungkan nilai-nilai lama dan nilai-nilai baru. Ciri-ciri tersebut tercermin dari bagaimana mereka menggunakan al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi kehidupan. Salah satu contoh menarik yang penulis temukan adalah penggunaan beberapa ayat-ayat al-Quran sebagai salah satu instrumen ritual tradisi seperti mitoni, syawalan, fida’an dan penggunaan al-Quran sebagai sesuatu yang memiliki kekuatan magis sebagai obat dan perlindungan diri dari serangan sihir. Ciri khas tersebut juga mempengaruhi perilaku keseharian masyarakat pesisir dalam menunjukan keseluruhan Islam dan Muslim Society-nya. Berangkat dari hal tersebut, penelitian ini mencoba memahami keragaman pola-pola resepsi dalam beberapa rumusan masalahnya, yaitu bagaimana pola-pola resepsi al-Quran di kalangan masyarakat Pesisir Demak dan bagaimana pola resepsi al-Quran terbentuk di kalangan masyarakat pesisir Desa Purworejo. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitis, dengan cara menstruktur data-data lapangan atau realita-realita yang ada berupa praktik-praktik resepsi al-Quran di kalangan masyarakat, kemudian dipolakan berdasarkan kecenderungan masing-masing, kemudian dianalisis berdasarkan teori habitus Bourdieu yang mencari proses terbentuknya habitus masyarakat pesisir Demak sehingga mempengaruhi keragaman pola resepsi al-Quran. Hasil penelitian dari kajian ini adalah, pertama, bahwa berdasarkan tiga pola resepsi al-Quran, maka tradisi penerimaan al-Quran di kalangan masyarakat pesisir Desa Purworejo dapat dikategorikan menjadi tiga pola, yaitu resepsi eksegesis, yang terwujud pada pemaknaan ayat-ayat al-Quran dalam khutbah jumat, pengajian tafsir di langgar-langgar yang penyelenggaraannya bertujuan memberi kegiatan bagi masyarakat dan pengajaran tafsir di Madrasah diniyyah. Resepsi estetis yang terlihat dari cara masyarakat menjadikan al-Quran sebagai hiasan masjid, langar, rumah-rumah dalam bentuk seni kaligrafi. Seperti QS. al-Mukminum:1, QS.Al-Baqarah :255, QS.Yasin. Resepsi Fungsional, terlihat dari cara masyarakat menggunakan al-Quran sebagai salah satu instrumen ritual dalam tradisi insidental, seperti tradisi mitoni, fidaan, maupum tradisi non insidental yaitu seperti kegiatan simaan rutinan sewelasan, khataman dan tradisi syawalan yang memiliki tujuan yang berbeda-beda. Resepsi fungsional juga terlihat dari penggunaan al-Quran sebagai sesuatu yang memiliki kekuatan magis, baik dalam bentuk tulisan maupun bacaan, dijadikan sebagai obat, pelindung maupun sebagai bacaan harian yang memberikan efek setelah dibaca. Proses terbentuknya pola-pola resepsi al-Quran di kalangan masyarakat pesisir dipengaruhi oleh kebiasaan yang ada, dalam hal ini yaitu penggunaan al-Quran dalam tradisi dan kehidupan yang dibawa oleh para kyai dan para alumnus pondok pesantren. Latar belakang kebiasaan penggunaan al-Quran tersebut karena adanya beberapa faktor, diantaranya adalah peran para kyai dan para alumnus pondok pesantren yang dianggap oleh masyarakat memiliki otoritas dalam persoalan agama dan tradisi, serta adanya hubungan erat masyarakat dan para kyai dan para alumnus pondok pesantren. Hal tersebut tampak dari bagaimana masyarakat menjadikan para kyai sebagai salah satu rujukan pertama dalam mencari solusi setiap permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Ahmad Rafiq, S.Ag, M.Ag, M.A, P.hD.
Uncontrolled Keywords: Habitus; tradisi insidental; akulturatif; tradisi non insidental; tafsir Al-Quran
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat

Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2) > Studi al Qur'an dan Hadits
Depositing User: Muchti Nurhidaya edt
Date Deposited: 06 Jan 2022 15:35
Last Modified: 06 Jan 2022 15:35
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47981

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum