ETIKA MISTIK IBN ARABI: STUDI KRITIS TERHADAP KITAB TADBIRAT AL- ILAHIYYAH FI ISHLAH AL-MAMLAKAH AL-INSANIYYAH

Khairiyanto, NIM.: 17205010011 (2020) ETIKA MISTIK IBN ARABI: STUDI KRITIS TERHADAP KITAB TADBIRAT AL- ILAHIYYAH FI ISHLAH AL-MAMLAKAH AL-INSANIYYAH. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ETIKA MISTIK IBN ARABI: STUDI KRITIS TERHADAP KITAB TADBIRAT AL- ILAHIYYAH FI ISHLAH AL-MAMLAKAH AL-INSANIYYAH)
17205010011_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA_CV.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview
[img] Text (ETIKA MISTIK IBN ARABI: STUDI KRITIS TERHADAP KITAB TADBIRAT AL- ILAHIYYAH FI ISHLAH AL-MAMLAKAH AL-INSANIYYAH)
17205010011_BAB II_BAB III_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Arabi dalam pada karyanya: Kitab Tadbirat Al-Ilahiyyah fi Ishlah Al- Mamlakah Al-Insaniyyah. Alasan yang mendasar peneliti dalam memilih karya tersebut adalah, karena ingin memahami kerangka awal dalam pemikiran Ibn „Arabi. Hal lain, peneliti ingin mengupayakan pembandingan antara pemikirannya di masa awal dengan masa kematangannya. Adapun titik fokus kajian ini pada bidang etika, sebagai usaha dialektika dengan penelitian yang dilakukan oleh A.E. Affifi dalam buku The Mystical Philosophy of Muhyid Din-Ibnul Arabi. Pada buku tersebut, Affifi menyimpulkan bahwa Ibn „Arabi tidak memiliki sistem etika normatif “harus dan bagaimana”, melainkan sistem etika deterministik. Upaya lain dari penelitian tersebut, mereduksi Ibn „Arabi sebagai suatu panteistik daripada seorang sufi. Dari upaya itulah, peneliti berusaha menggali sumber lain yang berkaitan dengan tema etika dan juga pembanding atas penelitian Affifi. Pembandingan ini bermaksud untuk melihat gejala pemikiran awal Ibn Arabi dengan karya yang matang sebelum ia wafat. Akan tetapi, peneliti berusaha untuk tidak mengaitkannya dengan karya lainnya, seperti Fushush al-Hikam dan Futuhat al-Makkiyah. Demikian merupakan suatu bentuk bahwa peneliti fokus pada kitab Tadbirat Al-Ilahiyyah fi Ishlah Al- Mamlakah Al-Insaniyyah. Untuk mengurai lebih lanjut, peneliti berusaha menganalisis konsep etika Ibn Arabi melalui analisis kritis. Analisis kritis ini sangat membantu peneliti mengurai konsep etika melalui argumentasi Ibn Arabi yang syarat dengan ontologis-metafisis. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian etika Ibn „Arabi dalam kitab Tadbirat Al- Ilahiyyah fi Ishlah Al-Mamlakah Al-Insaniyyah, ialah pemikiran Majid Fakhry. Sejauh ini, pemikiran etika Islam dilihat dari sudut pandang Majid Fakhry yang memberikan tipe etika Islam dalam empat model, yaitu: Moralitas Skriptual, Etika Teologis, Etika Filosofis, dan Etika Religius. Dalam Tadbirat Al-Ilahiyyah fi Ishlah Al-Mamlakah Al- Insaniyyah, Ibn „Arabi membangun konsep etika melalui peran roh (mikrokosmos) dalam memimpin manusia (makrokosmos). Dialektika antara akal (rasional), indera (empiris) dan hati (intuitif), menjadi perbincangan yang aktual serta relasi satu sama lainnya. Adalah benar, bahwa argumentasi dalam kitab tersebut diperuntukkan untuk para salik (sufi) yang ingin menempuh jalan tasawuf. Baginya, tasawuf merupakan jalan mencapai pintu Tuhan. Bahwa antara baik dan buruk menjadi kajian dalam etika dan relasinya dengan kehidupan manusia. Manusia yang menyanggupi ruh yang ditiupkan Tuhan akan mencapai hakikat baik, dan manusia yang menyanggupi nafsu akan terjebak pada persoalan yang buruk. Guna itu, Ibn „Arabi mengandaikan tipe manusia sempurna yang selalu patuh pada Tuhan, sehingga kehendaknya secara bebas akan tercapai. Mengenai tipe atau sistem etika Ibn „Arabi lebih kepada etika formal bagi para salik dengan komponen, yaitu: penyucian diri dan kesadaran, kesetimbangan antara esoteris dan eksoterik, dialektika rasional, kehendak, dan intuitif, serta pencapaian khalifah pada Tuhan. Melalui komponen itulah, etika Ibn „Arabi dapat mencapai manusia sempurna. Manusia sempurna dalam hal ini tidak dilihat sebagai suatu konsep tersendiri, namun sebagai upaya pencapaian dari etika Ibn Arabi. Oleh karenanya, bahwa etika Ibn „Arabi terdiri dari “harus dan bagaimana” yang penting dilakukan oleh para salik yang menempuh jalan tasawuf.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Dr. H. Zuhri, S.Ag., M.Ag.
Uncontrolled Keywords: rasionalitas; determisme; intuitif; etika filosofis; etika Islam
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat

Akhlak - Etika
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2) > Filsafat Islam
Depositing User: Muchti Nurhidaya edt
Date Deposited: 07 Jan 2022 13:03
Last Modified: 07 Jan 2022 13:03
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47984

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum