AL-IBRIZ DAN TAFSIR LISAN KH. HARIS SODAQOH

Farri Chatul Liqok, NIM.: 17205010030 (2020) AL-IBRIZ DAN TAFSIR LISAN KH. HARIS SODAQOH. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (AL-IBRIZ & TAFSIR LISAN KH. HARIS SODAQOH)
17205010030_BAB I_BAB V.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (AL-IBRIZ & TAFSIR LISAN KH. HARIS SODAQOH)
17205010030_BAB II_BAB III_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (12MB) | Request a copy

Abstract

Andreas Gorke berpendapat bahwa ada beberapa kajian mengenai penafsiran al-Quran yang sudah diabaikan oleh para pengkaji al-Quran. Salah satunya adalah tafsir oral atau yang biasa disebut tafsir lisan. Tafsir lisan merupakan salah satu metode tafsir yang menekankan pada penyampaian pesan secara langsung antara penutur dan masyarakat. Tafsir lisan dapat ditemukan dalam pengajian kitab tafsir al-Ibriz oleh KH. Haris Shodaqoh karena adanya aktivitas penyampaian pesan secara langsung antara KH. Haris Shodaqoh dan jamaah dengan mengaplikasikan teks al-Quran secara dinamis aktual. Penelitian dilakukan pada empat kali pengajian kitab tafsir al-Ibriz selama bulan Oktober. Obeservasi yang dilakukan peneliti telah berhasil melakukan telaah terhadap penafsiran lisan KH. Haris Shodaqoh terhadap QS. Al-An’am ayat 53 sampai ayat 92. Penelitian ini membahas tafsir lisan yang disampaikan oleh KH. Haris Shodaqoh dalam pengajian kitab tafsir al-Ibriz di Pondok Pesantren al-Itqon, Bugen, Tlogosari, Kota Semarang. Fokus pembahasan penelitian ini adalah penafsiran ayat-ayat al-Qur'an tepatnya QS. Al-An'am ayat 53 sampai dengan ayat 92. Terbatas hanya ayat-ayat ini sebab pada saat riset dilakukan selama bulan Oktober, KH. Haris Shodaqoh sedang menafsirkan ayat ini. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dan pendekatan fenomenologi. Beberapa teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan adalah observasi terlibat dan bebas, wawancara, serta dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KH. Haris Shodaqoh dalam menyampaikan penafsiran kitab tafsir al-Ibriz menggunakan tiga kitab tafsir lain yang digunakan sebagai rujukan, yaitu kitab tafsir al-Shawi, kitab tafsir al-Munir, dan kitab tafsir Ibn Kasir. Model kelisanan yang digunakan Sang Kyai dalam menafsirkan ayat ialah model kelisanan sekunder. Jika dilihat dengan teori kelisanan Walter J. Ong, dapat disimpulkan bahwa pengaruh dalam penafsiran yang disampaikan dengan kelisanan sekunder yaitu adanya penambahan dan penekanan kata; kalimat yang digunakan berlebihan dan panjang lebar; Selain itu, penjagaan pengetahuan sebelumnya terlihat pada proses pengulangan pesan yang disampaikan oleh Sang Kyai; kalimat yang digunakan relatif lebih tidak terstruktur; kalimat yang digunakan dekat dengan kehidupan jamaah; bersifat mengajak dan memahami serta masuk dalam problem jamaah. Dilihat dari sisi pengaruhnya terhadap penafsiran, ciri kelisanan Sang Kyai yang banyak mempengaruhi penafsiran ialah pola kelisanan analitis, pola kelisanan berlebih-lebih atau panjang lebar, pola kelisanan konservatif, pola kelisanan dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari, pola kelisanan empatis dan partisipatif, dan pola kelisanan homeostatis. Sementara dalam pola kelisanan agonistik sebagian mempengaruhi penafsiran dan sebagian tidak mempengaruhi penafsiran.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Ahmad Rafiq, S.Ag, M.A, Ph.D.
Uncontrolled Keywords: shodaqoh; tafsir lisan; tafsir al-Ibriz
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat

Pendidikan Islam (Pesantren) > Pondok Pesantren
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2) > Studi al Qur'an dan Hadits
Depositing User: Muchti Nurhidaya edt
Date Deposited: 07 Jan 2022 13:08
Last Modified: 07 Jan 2022 13:08
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47985

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum