MENELUSURI UNSUR-UNSUR LOKAL TAFSIR AL-IBRIZ DALAM BINGKAI HERMENEUTIKA GRACIA

Rodhotul Janah, NIM.: 1520511022 (2019) MENELUSURI UNSUR-UNSUR LOKAL TAFSIR AL-IBRIZ DALAM BINGKAI HERMENEUTIKA GRACIA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MENELUSURI UNSUR-UNSUR LOKAL TAFSIR AL-IBRIZ DALAM BINGKAI HERMENEUTIKA GRACIA)
1520511022_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (5MB) | Preview
[img] Text (MENELUSURI UNSUR-UNSUR LOKAL TAFSIR AL-IBRIZ DALAM BINGKAI HERMENEUTIKA GRACIA)
1520511022_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Eksistensi Al-Qur’an sebagai kitab suci yang salih li kulli zaman wa makan, relevan dengan kompleksitas tradisi dan permasalahan masyarakat yang mengalami perkembangan dan perubahan, yang sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap keanekaragaman pemahaman Al-Qur’an. Seperti persebaran Islam ke Indonesia, berimplikasi pada munculnya banyak produk penafsiran Al-Qur’an, dan sebuah produk tafsir tidak akan lepas dari ruang dan waktu. Sebagaimana kitab Tafsir Al-Ibriz ini, merupakan wujud respon dan resepsi dari Bisri Mustofa atas pembacaan terhadap teks Al-Qur’an, sebuah dialektika antara teks, konteks, serta penafsir. Kitab Tafsir Al-Ibriz ini memiliki lokalitas yang kental. Didukung keunggulan Bisri Mustofa sebagai pengarang kitab juga memiliki nilai tambah tersendiri, seperti kemampuan articulation, documentation, organizing yang berimplikasi pada produk tasirannya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research) didukung dengan pisau analisi deskriptif-analisis-interpretatif (descriptive analytic interpretation). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa isi dari kitab Tafsir Al-Ibriz ini telah memenuhi konsep kebudayaan Koentjaraningrat, yang berupa, 1. Aspek Wujud Kebudayaan, berupa ide, nilai, norma (budaya unggah-ungguh pemaknaan lafadz Ummi dalam QS. Al-A’raf [7]: 158), aktifitas (radisi tahlilan dalam QS. Al- Jumu’ah [62]:11), karya fisik (kitab Tafsir al-Ibriz sendiri). Aspek Unsur Kebudayaan, misalnya (a)Sistem Religi (budaya memule atau sesaji dalam QS. Al-Jin [72]: 6, (b) Organisasi Kemasyarakatan (mata uang rupiah dalam QS. Al-Nisa’ [4]: 11), (c) Sistem Pengetahuan (alat ukur meter dalam QS. Al-Fajr [89]: 6 – 8), dan unsur lainnya. Adapun uraian logika hermeneutika Bisri sebagaimana konsep interprestasi Gracia, ditemukanbahwa hermeneutika Bisri telah mencakup tiga hal, yaitu: (1) Teks berupa ayat suci Al-Quran, (2) Interpretans (keterangan tambahan) misalnya berupa tanbih, faidah, qissah, (3) interpreter yaitu Bisri Mustofa. Begitu juga dalam uraian penafsiran ayat yang ada dalam Tafsir Al-Ibriz yaitu penjelasan ayat-ayat yang mengandung unsure lokal, Bisri telah memenuhi aspek khusus dari fungsi interprestasi, yaitu (1) penerjemahan ke bahasa Jawa dengan makna gandul, adanya munasabah ayat, dan dalil yang substansinya dari hadist (fungsi historis), (2) upaya mengurai alur logika makna yang terkandung dalam ayat, didukung keterangan untukmemudahkan pemahaman audiens kontemporer (fungsi makna), (3) Interpretans atau keterangan tanbih, faidah, qissah, menunjukkan pada aspek performatif dari ayat al-Qur’an (fungsi implikasi). Kata Kunci: Eksistensi. Al-Qur’an, dialektika, penafsiran, kebudayaan, hermeneutika, Tafsir Al-Ibriz, dan Bisri Mustofa.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Dr. H. Abdul Mustaqim, S.Ag., M.Ag.
Uncontrolled Keywords: sistem religi; metode penafsiran; corak tafsir; laun al-tafsir
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2)
Depositing User: Muchti Nurhidaya edt
Date Deposited: 12 Jan 2022 08:25
Last Modified: 12 Jan 2022 08:25
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48015

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum